Rugi Garuda ingin ditekan hingga US$ 215 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengatur strategi untuk tekan kerugian di tahun 2017. Per September 2017, maskapai pelat merah ini masih catat kerugian sebesar US$ 222,03 juta.

Targetnya, Garuda bisa menekan kerugian hingga US$ 215 juta di full year 2017. Direktur Keuangan GIAA Helmi Imam Satriyono menjelaskan beberapa strategi GIAA untuk mencapai target tersebut. “Tentunya cost saving masih terus kami lanjutkan. Targetnya tahun ini kami saving US$ 100 juta,” ujar Helmi kepada Kontan. Per September 2017, menurut Helmi Garuda sudah bisa merealisasikan 70% dari total target tersebut. Jumlah dana yang berhasil dihemat GIAA setara dengan US$ 70 juta. Di kuartal IV-2017, GIAA masih terus mengencangkan ikat pinggang hingga 30% sisanya bisa tercapai. Helmi juga menuturkan, salah satu penghematan yang akan dilakukan adalah lewat pemakaian bahan bakar. Saat ini pemakaian bahan bakar oleh GIAA rata-rata sebanyak 150 juta liter per bulan. Helmi bilang, rencananya perusahaan ingin menghemat 7 juta liter per bulan, hingga rata-rata penggunaan menjadi 140-143 juta per bulan. “Kuartal I-II tahun ini, kita pakai argo cost yang mahal. Kedepan kita targetkan cost per available seat kilometer (ASK) bisa bermain di 5,8-6. Harusnya ada di 5,5 tapi bertahap. Tahun depan cost structure kami bisa lebih bagus,” ujar Helmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina