JAKARTA. Hingga September 2015 lalu, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mengalami kerugian sebesar Rp 70,72 miliar. Salah satu penyebabnya adalah rugi kurs yang cukup signifikan. Seperti diketahui, MAIN memiliki utang usaha dalam valuta asing senilai US$ 6,53 juta dan utang bank jangka pendek sebesar US$ 915.293. Rewin Hanrahan, Direktur MAIN mengatakan bahwa untuk mengatasi persoalan rugi kurs tersebut, perseroan akan melakukan hedging atau lindung nilai pinjaman dalam bentuk rupiah. Tahun lalu, secara full year, MAIN masih diprediksi mengalami rugi namun tidak setinggi pada tahun 2014. "Nilai kurs yang melemah sepanjang tahun 2015 membuat industri dan MAIN sendiri mengalami rugi kurs, dan ini masih membukukan rugi bersih tetapi lebih baik," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/2).
Rugi kurs besar, MAIN lakukan hedging rupiah
JAKARTA. Hingga September 2015 lalu, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mengalami kerugian sebesar Rp 70,72 miliar. Salah satu penyebabnya adalah rugi kurs yang cukup signifikan. Seperti diketahui, MAIN memiliki utang usaha dalam valuta asing senilai US$ 6,53 juta dan utang bank jangka pendek sebesar US$ 915.293. Rewin Hanrahan, Direktur MAIN mengatakan bahwa untuk mengatasi persoalan rugi kurs tersebut, perseroan akan melakukan hedging atau lindung nilai pinjaman dalam bentuk rupiah. Tahun lalu, secara full year, MAIN masih diprediksi mengalami rugi namun tidak setinggi pada tahun 2014. "Nilai kurs yang melemah sepanjang tahun 2015 membuat industri dan MAIN sendiri mengalami rugi kurs, dan ini masih membukukan rugi bersih tetapi lebih baik," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/2).