JAKARTA. Rugi selisih kurs menggerus laba bersih PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) sepanjang 2012. Rugi kurs terjadi lantaran MSKY mempunyai obligasi berdenominasi dollar AS. Tahun lalu, MSKY harus menanggung rugi kurs sebesar Rp 165 miliar. Rugi kurs ini melonjak 511% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya hanya tercatat Rp 27 miliar Akibatnya, laba bersih MSKY menurun 51,6% menjadi sebesar Rp 43 miliar. Tahun 2011 silam, laba bersih MSKY Rp 65 miliar. MSKY memiliki utang berdenominasi dollar AS berupa obligasi senilai US$ 165 juta. Menurut Rudy Tanoesoedibjo, Direktur Utama MSKY, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/1), obligasi tersebut baru akan jatuh tempo pada 2015. Namun, obligasi tersebut dapat dilunasi lebih awal pada tahun ini.
Meski rugi kurs cukup besar, beruntung MSKY masih bisa membukukan kenaikan pendapatan di sepanjang tahun lalu, sehingga penurunan laba tidak anjlok lebih dalam. MSKY membukukan kenaikan pendapatan sebesar 41,17% sepanjang 2012 menjadi Rp 2,4 triliun year on year (yoy). Rudy mengatakan, peningkatan pendapatan itu berasal dari meningkatnya jumlah pelanggan. "Jumlah pelanggan 2012 mencapai 1,72 juta, akhir periode tahun sebelumnya yang hanya sebesar 1,16 juta," ujar dia. Jumlah total pelanggan itu lebih besar dari target MSKY yaitu sebanyak 1,57 juta pelanggan di 2012. Berdasarkan pencapaian tersebut, maka telah terjadi peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 560.000 pelanggan di tahun lalu. Ini artinya, pelanggan baru perusahaan penyedia layanan jasa TV berlangganan ini ada 46.666 pelanggan setiap bulan. Sementara, jumlah pelanggan yang masuk atau keluar menjadi pelanggan (churn rate) Indovision diklaim MSKY stabil di kisaran 1%. Demikian pula, average revenue per user (ARPU) juga masih stabil di kisaran Rp 123.000 per bulan.