Rugi Menyusut Signifikan, Kinerja GOTO Diproyeksikan Positif Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Apalagi setelah GOTO melepas unit bisnis e-commerce-nya, yakni PT Tokopedia kepada TikTok Pte. Ltd.

Ini menjadi kali pertama GOTO merilis kinerja tanpa konsolidasi segmen e-commerce sebagai akibat dari transaksi investasi TikTok ke GOTO  yang resmi rampung pada akhir Februari lalu.

Berdasarkan laporan keuangan, GOTO membukukan rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 861,91 miliar di kuartal I-2024. Ini menyusut 77,68% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 3,86 triliun pada kuartal I-2023. 


Rinciannya pendapatan dari imbalan jasa mencapai Rp 1,58 triliun. Kemudian jasa pengiriman dan jasa pinjaman masing-masing berkontribusi sebesar Rp 1,38 triliun dan Rp 284,67 miliar. 

Baca Juga: Rugi Bersih GOTO Menyusut 78% Menjadi Rp 862 Miliar Per Kuartal I 2024

GOTO juga mengantongi pendapatan dari imbalan iklan sebesar Rp 263,56 miliar per Maret 2024. Emiten teknologi ini juga memperoleh imbalan jasa e-commerce senilai Rp 109,63 miliar dan lain-lain sebesar Rp 457,76 miliar. 

Sejalan dengan itu, pendapatan bersih GOTO tumbuh signifikan sebesar 22,4% secara tahunan menjadi Rp 2,07 triliun per Maret 2024 dari posisi akhir Maret 2023 sebesar Rp 3,33 triliun. 

Jumlah biaya dan beban GOTO juga menyusut 31,93% YoY selama periode Januari–Maret 2024. Pada periode yang salam di 2023, GOTO harus menanggung beban sebesar Rp 7,37 triliun. 

Dus, rugi usaha GOTO mencapai Rp 941,96 miliar per kuartal I-2024. Ini jauh membaik dibandingkan posisi kuartal I-2023 dengan rugi usaha sebesar Rp 4,04 triliun.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo menjelaskan pada kuartal I-2024, pihaknya telah mempercepat pelaksanaan strategi tersebut serta kembali melakukan investasi pada produk-produk andalan.

"Kami berharap dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tahun ini dan di saat yang sama tetap berkomitmen kepada tujuan profitabilitas," jelasnya, Senin (29/4). 

Adapun GOTO mengincar EBITDA yang disesuaikan positif untuk kinerja tahun buku 2024. Dengan capaian yang raih, manajemen GOTO optimistis sedang berada di jalur yang tepat.  

 
GOTO Chart by TradingView

Baca Juga: Rugi Dipangkas Terendah di Q1-2024, GoTo Konsisten Kerek Pendapatan Bersih

Patrick bilang pihaknya akan tetap berinvestasi dengan hati-hati, mempertahankan pengelolaan beban usaha secara disiplin dan menjaga pertumbuhan bisnis jangka panjang. 

Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Henry Wibowo menilai segmen bisnis On Demand Services (ODS) akan menjadi pendorong pendapatan utama GOTO ke depannya. 

Editor: Tendi Mahadi