Rugi Metro Healthcare (CARE) mengempis menjadi Rp 24,44 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) membukukan kenaikan pendapatan sebesar 76,68% di tahun 2019 menjadi Rp 154,08 miliar. Pada tahun sebelumnya, CARE mencatatkan pendapatan hingga Rp 87,21 miliar.

Adapun penopang pertumbuhan pendapatan CARE berasal dari rawat inap yang naik 79,23% secara year on year (yoy) menjadi Rp 135,52 miliar. Adapun penopang pendapatan dari segmen ini masih dikontribusikan dari jasa perawatan sebesar Rp 47,61 miliar.

Sementara itu pendapatan dari segmen rawat jalan juga ikut meningkat hingga 75,28% menjadi Rp 29,57 miliar. Di segmen ini jasa perawatan juga berkontribusi paling besar, hingga Rp 13,55 miliar.


Baca Juga: Waspada Memilih Saham yang Baru IPO, Begini Kinerjanya Sejak Pencatatan Hari Pertama

Akan tetapi, kenaikan pendapatan yang signifikan belum mampu menyelamatkan CARE dari kerugian. Sepanjang tahun 2019, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilikan entitas induk CARE mencapai Rp 24,44 miliar. Jumlah tersebut memang mengecil dari kerugian tahun sebelumnya yang mencapai Rp 27,49 miliar.

CARE masih mencatatkan kerugian lantaran beban-beban yang dicatatkan sepanjang tahun 2019 mayoritas membengkak. Misalnya saja, beban pokok pendapatan yang naik hingga 58,24% menjadi Rp 78,41 miliar. Selain itu beban usaha juga dicatatkan naik 62,83% menjadi Rp 66,99 miliar.

Sekadar informasi, perusahaan yang baru melantai di Bura Efek Indonesia (BEI) bulan Maret ini memiliki aset hingga Rp 2,45 triliun pada akhir 2019, naik signifikan dari tahun 2018 yang sebesarĀ  Rp 552,01 miliar.

Baca Juga: Harga naik 230% dalam tiga pekan, saham Metro Healthcare (CARE) diawasi BEI

Liabilitas CARE turun 69,72% menjadi Rp 175,33 miliar dari sebelumnya Rp 579,15 miliar. Ekuitas CARE di tahun 2019 naik drastis hingga Rp 2,27 triliun dari sebelumnya Rp 27,14 miliar.

"Perubahan aset lebih dari 20% pada tahun buku 2019ini terutama disebabkan oleh penerimaan dari penawaran umum perdana saham pada tanggal 13 Maret 2020 sehingga menyebabkan kenaikan jumlah aset sebesar Rp 90 triliun atau 344%," ungkap manajemen Metro Healthcare dalam penjelasan perubahan aset ke Bursa Efek Indonesia, Senin (13/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati