JAKARTA. Kondisi pasar bursa saham yang sedang melempem, tak membuat surut nyali PT Power Telecom (PowerTel) untuk menggelar initial public offering (IPO). Rencananya, perusahaan infrastruktur telekomunikasi itu akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 September 2008 mendatang.Lewat hajatan itu, PowerTel akan melepas sekitar dua miliar lembar saham atau setara dengan 29,84% sahamnya ke publik dengan nilai nominal Rp 100 per tiap saham. Sayang, Direktur PowerTel Temi Efendi menolak menyebutkan harga atau target dana yang akan terkumpul di IPO mendatang. "Minggu depan, kami akan melakukan pemaparan publik. Nah, pada saat itu kami baru akan mengumumkan berapa harga penawaran dan target dana yang akan terkumpul ," janji Temi kepada KONTAN, tadi siang.Nantinya, dana yang diperoleh dari IPO tersebut akan digunakan untuk ekspansi berupa pembangunan perusahaan. "Dana yang terkumpul sepenuhnya memang digunakan untuk belanja perusahaan," jelasnya. Rinciannya, 59% dana IPO akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi yang berbasis serat optik dengan fasilitas penunjangnya. Sementara, 32% lain akan digunakan sebagai tambahan modal kerja dan kebutuhan perusahaan. Lantas, PowerTel juga akan menggunakan sisa 9% dana tersebut untuk membeli kembali (buy back) obligasi konversi yang pernah diterbitkan oleh perusahaan.
Rugi Rp 5 Miliar, PowerTel Nekat Gelar IPO
JAKARTA. Kondisi pasar bursa saham yang sedang melempem, tak membuat surut nyali PT Power Telecom (PowerTel) untuk menggelar initial public offering (IPO). Rencananya, perusahaan infrastruktur telekomunikasi itu akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 September 2008 mendatang.Lewat hajatan itu, PowerTel akan melepas sekitar dua miliar lembar saham atau setara dengan 29,84% sahamnya ke publik dengan nilai nominal Rp 100 per tiap saham. Sayang, Direktur PowerTel Temi Efendi menolak menyebutkan harga atau target dana yang akan terkumpul di IPO mendatang. "Minggu depan, kami akan melakukan pemaparan publik. Nah, pada saat itu kami baru akan mengumumkan berapa harga penawaran dan target dana yang akan terkumpul ," janji Temi kepada KONTAN, tadi siang.Nantinya, dana yang diperoleh dari IPO tersebut akan digunakan untuk ekspansi berupa pembangunan perusahaan. "Dana yang terkumpul sepenuhnya memang digunakan untuk belanja perusahaan," jelasnya. Rinciannya, 59% dana IPO akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi yang berbasis serat optik dengan fasilitas penunjangnya. Sementara, 32% lain akan digunakan sebagai tambahan modal kerja dan kebutuhan perusahaan. Lantas, PowerTel juga akan menggunakan sisa 9% dana tersebut untuk membeli kembali (buy back) obligasi konversi yang pernah diterbitkan oleh perusahaan.