Rugi Twitter membengkak empat kali lipat



SAN FRANCISCO. Twitter Inc telah membuktikan dirinya mampu mencetak pertumbuhan. Namun, kinerja jejaring sosial berlogo burung biru ini belum bisa meyakinkan investor Wall Street. Twitter mengumumkan pendapatan di kuartal I yang berakhir 31 Maret tumbuh 119% menjadi US$ 250 juta, dari pencapaian US$ 114 juta di periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini lebih baik ketimbang ekspektasi pasar yaitu pendapatan US$ 241 juta, maupun target Twitter yang sebesar US$ 240 juta. Twitter membukukan rugi bersih US$ 132 juta di akhir Maret, berbanding rugi US$ 27 juta di periode setahun sebelumnya. Namun, pembengkakan rugi ini disebabkan ongkos Twitter melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS).Tanpa pengeluaran biaya mengurus pelepasan saham ke publik, laba yang disesuaikan (adjusted earning) Twitter US$ 183.000, membaik ketimbang setahun sebelumnya yang masih merugi US$ 10,5 juta."Kami fokus meningkatkan nilai di setiap timeline," kata Dick Costolo, Chief Executive Officer (CEO) Twitter. Tercatat ada 255 juta pengguna Twitter setiap bulannya, lebih tinggi dibanding akhir tahun lalu 241 juta per bulan. Meski mengumumkan perbaikan kinerja, saham TWTR merosot 11% di sesi setelah jam perdagangan di bursa New York. "Mereka harus membuktikan bahwa mereka bisa menjadi platform yang benar-benar besar," kata Arvind Bhatia, analis di perusahaan investasi Sterne Agee.Analis melihat ada beberapa kelemahan Twitter yaitu jumlah pengguna yang tumbuh kurang dari 4% setiap bulan, serta margin pendapatan iklan yang turun menjadi US$ 1,44 dari sebelumnya US$ 1,49 per iklan. CEO Costolo mengatakan, akan membuat platformnya makin ramah pengguna, bahkan untuk pengguna baru. Baru-baru ini, Twitter memungkinkan pengguna mengimpor kontak dari ponselnya, sehingga lebih mudah mencari akun pengguna lainnya.


Editor: Sanny Cicilia