JAKARTA. Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengkritik pada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Ruhut, pria yang akrab disapa Ahok itu lebih banyak berkoar ketimbang membuktikan hasil kerja. Ruhut menuturkan, janji Basuki mengatasi banjir dan kemacetan di Jakarta belum terbukti. Padahal, Basuki bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah memimpin Jakarta lebih dari setahun ini. Selain itu, kebijakan sterilisasi jalur transjakarta juga dianggap Ruhut masih jauh dari harapan. "Harusnya Ahok malu berkoar-koar, nyatanya di sidang (menerobos jalur transjakarta), hakim enggak tega memberi denda maksimal," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12/2013). Selanjutnya, Ruhut juga memandang tak ada hal baru yang dilakukan Jokowi-Basuki untuk Jakarta. Semua program yang saat ini bersinar, kata Ruhut, adalah program warisan dari Fauzi Bowo yang menjadi gubernur sebelumnya. "Yang baru paling cuma lelang jabatan, itu juga pemenangnya kena kasus korupsi," pungkasnya. (Indra Akuntono)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ruhut: Ahok seharusnya malu banyak berkoar
JAKARTA. Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengkritik pada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Menurut Ruhut, pria yang akrab disapa Ahok itu lebih banyak berkoar ketimbang membuktikan hasil kerja. Ruhut menuturkan, janji Basuki mengatasi banjir dan kemacetan di Jakarta belum terbukti. Padahal, Basuki bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah memimpin Jakarta lebih dari setahun ini. Selain itu, kebijakan sterilisasi jalur transjakarta juga dianggap Ruhut masih jauh dari harapan. "Harusnya Ahok malu berkoar-koar, nyatanya di sidang (menerobos jalur transjakarta), hakim enggak tega memberi denda maksimal," kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12/2013). Selanjutnya, Ruhut juga memandang tak ada hal baru yang dilakukan Jokowi-Basuki untuk Jakarta. Semua program yang saat ini bersinar, kata Ruhut, adalah program warisan dari Fauzi Bowo yang menjadi gubernur sebelumnya. "Yang baru paling cuma lelang jabatan, itu juga pemenangnya kena kasus korupsi," pungkasnya. (Indra Akuntono)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News