Ruhut: Kericuhan konvensi tak pengaruhi Demokrat



JAKARTA. Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul yakin kericuhan di arena konvensi tidak berpengaruh terhadap partai. Pelaksanaan debat kandidat Konvesi Capres Partai Demokrat, di Convex, Grand City, Surabaya diketahui sempat diwarnai kericuhan dan saling lempar kursi.

"Kalau ribut seperti ini tidak akan berpengaruh ke Demokrat, namun ada beberapa calon yang mulai galau," kata Ruhut saat dihubungi, Jumat (14/2/2014).

Ia mengatakan, bila kericuhan itu terjadi dengan sengaja, maka ia mempertanyakan kualitas peserta konvensi tersebut. "Bagaimana mau jadi calon presiden kalau massanya saja tidak bisa ditertibkan. Siapa pemicunya saya belum tahu," katanya.


Ruhut pun mengakui bila massa Dahlan Iskan banyak. Padahal, aturan komite konvensi, seorang peserta hanya dapat membawa pendukung paling banyak 100 orang.

"Pak Dahlan ini di mana saja massanya banyak sekali. Padahal ini kan bukan pengerahan massa. Aturan komite tegas antara 50 - 100 orang namun Dahlan Iskan ini selalu lebih. Mungkin dia ingin menunjukkan pendukungnya banyak," ungkap Ruhut.

Sebelumnya, pelaksanaan debat kandidat Konvesi Capres Partai Demokrat, di Convex, Grand City, Surabaya, Kamis (13/2/2014) malam, sempat diwarnai kericuhan dan saling lempar kursi.

Kericuhan terjadi sekitar pukul 19.11 WIB, sesaat sebelum acara debat kandidat sesi dua, yang menampilkan lima peserta, yakni Marzuki Alie, Irman Gusman, Dahlan Iskan, Ali Maskur Moesa, dan Dino Patti Djalal, dimulai. Pemicunya, pendukung Irman Gusman protes terhadap panitia.

Ini setelah mereka mendapati,  jatah kursi yang mestinya dibagi sama untuk pendukung semua kandidat, banyak didominasi para pendukung Dahlan Iskan. Saling berebut kursi pun terjadi. "Ini namanya tidak adil, dan harus kita protes," tegas salah satu pendukung Irman.

Untuk menumpahkan rasa kecewanya, sejumlah pendukung Ketua DPD RI ini melemparkan kursi. Beberapa diantaranya juga naik ke meja undangan.  Keributan yang berlangsung sekitar satu menit itu langsung membuat gaduh seisi arena debat kandidat yang ada di gedung lantai III Gedung Grand City.

Tak ingin keributan makin meluas, petugas security langsung berusaha melerai. Selain itu, aparat kepolisian yang berjaga di luar gedung juga langsung masuk untuk ikut menenangkan suasana.  (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan