Ruhut: Sebut all out, Sutan hanya ingin bela diri



JAKARTA.  Juru Bicara DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyesalkan pernyataan Wakil Ketua Fraksi Demokrat Sutan Bhatoegana yang menyatakan ada salah tafsir atas instruksi Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini terkait sikap Demokrat yang memilih walk out saat sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada pada 26 September lalu. Sutan mengatakan, instruksi all out yang diberikan SBY salah tafsir menjadi walk out.

Ruhut menyebut pernyataan Sutan hanya ingin membela diri. “Kalau itu argumentasinya kan. Jangan lah kalau kita tunjukkan kita telmi (telat mikir). Bedakan all out dengan walk out. Itu alasan yang tidak baik, itu membela diri,” kata Ruhut di Kompleks Parlemen, Senin (29/9/2014).

Sejumlah anggota Fraksi Demokrat pun diperiksa Komisi Pengawas DPP Partai Demokrat pada hari ini. Menurut Ruhut, hasil pemeriksaan itu nantinya akan serahkan kepada SBY sebagai bahan untuk pengambilan sikap. Ruhut menambahkan, meski termasuk anggota yang ikut walk out, ia menyesalkan tindakan itu.


Ruhut mengatakan, jika Fraksi Demokrat menolak pilkada langsung seharusnya tetap tinggal di dalam dan memilih untuk abstain.

“Kita seharusnya di dalam dong, gentlemen. Kita kan abstain bisa. Saya enggak setuju walk out itu,” ujarnya.

Saat ditanya alasannya ikut walk out, Ruhut berdalih tengah berkomunikasi dengan SBY yang  berada di Washinton DC, Amerika Serikat. Ruhut mengaku ingin bertanya kepada SBY sikap apa yang sebaiknya diambil Fraksi Demokrat.

Menurut Ruhut, instruksi walk out yang diberikan Ketua Fraksi Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, berasal dari pesan singkat yang dikirimkan Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan. Menurut dia, saat itu Syarief memberikan instruksi itu mengatasnamakan SBY.

“Kan aku sedang berhubungan dengan Pak SBY waktu lagi rame-ramenya. Tapi telepon keburu mati, tahunya masuk SMS dari Bapak, I’ll call you later,” kata Ruhut, sembari menunjukkan isi pesan singkat dari SBY tersebut. (Dani Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie