Ruhut Sitompul: Anas hanya tinggal menunggu hari



JAKARTA. Dulu kawan, sekarang lawan. Perseteruan kini makin meruncing antara politisi Demokrat Ruhut Sitompul dengan mantan Ketua Umum Demokrat yang dulu ia dukung, Anas Urbaningrum.

Anas, sudah mengundurkan diri dan kini menjadi Ketua Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

Terakhir, Anas Urbaningrum merasa kredibilitasnya disudutkan lantaran dituding Ruhut Sitompul, masuk menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 1998-2004 karena penugasan Partai Golkar.   "Saya sedang pelajari pernyataan Pak Ruhut. Pertama, katanya, apa betul Anas di KPU itu merupakan penugasan Golkar. Saya sedang pelajari apa betul rekaman omongan itu ada? Kedua, kalau Anas tidak masuk Demokrat, Anas bisa dipenjara," kata Anas usai diskusi di Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (1/11/2013).


Ruhut tak bergeming. Ia menegaskan, apa yang ia katakan terkait permasalahan Anas Urbaningrum benar adanya. Ruhut menjelaskan, perkara kasus Hambalang yang akhirnya berbuntut Anas dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Apa yang saya katakan benar kan? Anas sekarang sudah menjadi tersangka dan itu terjadi," kata Ruhut kepada Tribunnews.com, Sabtu (2/11/2013).

Ruhut kemudian memaklumi pernyataan Anas yang menurutnya saat ini sedang galau. "Kalau sedang galau ya begitu. Tunggu saja, KPK sedang melakukan pemberkasan. Jadi Anas hanya tinggal menghitung hari saja," Ruhut meyakini.

Anas sebelumnya juga menyatakan akan mempertimbangkan beberapa langkah, setelah memperlajari pernyataan Ruhut itu.   "Akan saya pertimbangkan langkah-langkah yang perlu diambil. Karena pernyataan soal Anas adalah penugasan Golkar di KPU, tentu merusak kredibilitas saya sebagai anggota KPU," tuturnya.

Ruhut kembali berujar, banyak sekali orang-orang bermasalah yang kemudian masuk ke Partai Demokrat.

Anas justru memuji sikap SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, yang menurutnya, tak memberikan perlindungan kepada para kader yang bermasalah dengan hukum.

"Lihat saja, banyak kader Demokrat yang bermasalah dengan hukum, kami tidak lindungi. Kalau sudah ada dua alat bukti, jadi tersangka. Siapapun itu, kami tidak akan lindungi. Jadi, Anas tunggu saja, sebentar lagi dan sekarang dia lagi galau," ujar Ruhut Sitompul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan