MOMSMONEY.ID - Rukita membagikan sejumlah tips untuk mengembangkan bisnis kos-kosan berikut ini. Bisnis kos-kosan diproyeksi masih akan tumbuh ke depannya. Apalagi, dengan jumlah generasi muda Indonesia yang saat ini tidak memiliki rumah. Dan, peningkatan angka
backlog kepemilikan rumah hingga 135% dalam 25 tahun terakhir dengan penambahan keluarga baru per tahun yang tinggi.
Seto Adji Pamungkas,
Head of Business Development Rukita, menjelaskan, investasi di bidang kos menguntungkan. Apalagi, dengan investasi kos bersifat jangka panjang dengan risiko yang terbilang rendah dibanding yang lain. "Kemudian,
return atau tingkat pengembaliannya sedang," ujar Adji dalam workshop dan gathering bertajuk
Tips Ekspansi Bisnis Ala Juragan Kost, Sabtu (23/3). Baca Juga:
Ini 24 Kota Teratas yang Jadi Fokus Ekspansi OYO Tahun Ini Karena itu, Rukita pun mendorong para pemilik properti untuk meningkatkan bisnis kos-kosannya. Rukita membagikan sejumlah tips untuk mengembangkan bisnis kos-kosan: Optimalisasi Idle aset Adji menyarankan, agar pemilik kos atau properti mengoptimalisasi aset-aset yang tidak terpakai atau yang hanya sebagian terpakai. Dia mengatakan, banyak orang yang memiliki aset idle yang tidak tahu harus digunakan untuk apa dan seperti apa mulai mengoptimalkannya. Padahal, menurutnya ada beberapa alasan mengapa aset idle harus dikembangkan. "Pertama, kalau didiamkan secara
cashflow kan selalu keluar uang, karena bayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terus setiap tahun," ujar Adji. "Lalu, ada pengalihan kepemilikan bila sudah 20 tahun. Kemudian, kerusakan properti dan kehilangan potensi penempatan sudah kehilangan potensi pendapatan," imbuh dia. Akuisisi lahan baru Adji pun menyarankan agar pemilik kos mengakuisisi lahan baru untuk dijadikan kos. Tetapi akuisisi lahan ini harus dilakukan dengan perhitungan yang matang. Dia pun menerangkan, ada beberapa tahap yang harus dilakukan,
pertama, mulai dengan melakukan analisa pasar, contohnya dengan memeriksa area sekitarnya apakah ada kos-kosan atau tidak, apa saja yang menjadi point of interest-nya, dan apakah ada permintaan atau tidak. Selanjutnya analisa investasi highest and best use atau bila seseorang memiliki lahan, bisa dilihat apakah lahan tersebut lebih baik dijadikan sebagai apa. Lalu, langkah selanjutnya adalah melakukan strategi pembiayaan. Ada beberapa cara untuk pembiayaan ini, mulai dari dana sendiri hingga melakukan peminjaman.
Baca Juga: Cara Mendapat Uang dari Youtube, Intip 5 Tips Mudah Ini Renovasi properti yang sudah ada Adji juga menyarankan pemilik kos menaikkan harga jualnya dengan merenovasi properti yang sudah ada. Sebelum merenovasi sebaiknya melakukan analisa pasar, analisa investasi juga strategi pembiayaan. Beberapa strategi renovasi yang bisa dilakukan adalah meningkatkan fasilitas, menambah kamar, mengubah fungsi properti hingga pemanfaatan tempat bernilai ekonomi yang belum produktif.
Lebih lanjut, Adji mengatakan, Rukita memiliki pelayanan menyeluruh yang mampu membantu para pemilik properti untuk mendatangkan
passive income yang maksimal. Menurut Adji, nvestasi kos bersama Rukita dapat meningkatkan
capital gain dan
recurring income hingga 20%. Sementara investasi model lain seperti, deposito atau obligasi maksimal hanya mencapai 7%. Selain itu, model
coliving menawarkan biaya operasional rendah karena membutuhkan lebih sedikit staf serta dapat memberikan margin yang kuat dan arus kas lebih stabil. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Lidya Yuniartha