MOMSMONEY.ID - Mau menabung tapi tetap bisa menikmati hidup, tidak jarang sulit dilakukan gen Z yang memiliki gaya hidup konsumtif. Ya, pengeluaran rutin bulanan bisa sebagian besar dihabiskan untuk nongkrong di restoran atau kafe. Belum lagi, biaya untuk menyenangkan diri dengan menonton konser dan
shopping fashion lainnya. Beberapa riset menunjukkan bahwa dominasi gen z masih belum memikirkan untuk melakukan investasi dengan alasan belum memiliki dana. Padahal, ada solusi loh, untuk bisa menabung dan berinvestasi tanpa mengobarkan kesenangan gaya hidup. Doddy Prayogo dalam
community event antar penghuni
coliving Rukita, Sabtu (27/7), membagikan tips dalam mengelola uang. Dimulai dari fokus mendapatkan uang. Bagi yang saat ini hanya memiliki satu sumber pendapatan atau gaji, bisa mulai menambahkan sumber pendapatan lain.
Doddy mencontohkan, bisa membangun bisnis kecil-kecilan. Selain itu, Anda juga bisa mulai menemukan keseimbangan gaya hidup dengan memikirkan kembali proporsi antara kebutuhan primer, menabung dan keinginan (
lifestyle). Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah fokus menabung uang. Doddy mengatakan baiknya mengatur presentase pendapatan dan mengalokasikan untuk menabung. Dimulai dari 10% dari pendapatan ditabung untuk yang baru mulai bekerja misalnya dengan gaji Rp 5 juta per bulan. Presentase tabungan bisa dinaikkan menjadi 20% saat promosi kerja terjadi atau terjadi penambahan pendapatan menjadi Rp 10 juta per bulan. Sementara, presentase menabung bisa dinaikkan menjadi 50% jika pendapatan sudah naik lagi misalnya lebih dari Rp 50 juta per bulan. "Semakin besar presentase menabung Anda, makin cepat Anda bisa pensiun dari kerja," kata Doddy. Doddy juga mengatakan semakin meningkat tabungan tiap bulan akan lebih nikmat dan membahagiakan. Sebagai awalan untuk memulai investasi, tabungan deposito bisa dipilih. "Deposito lebih aman dan tidak perlu banyak riset," kata Doddy.
Baca Juga: Rukita Targetkan Kelola 20.000 Kamar di 2024 Selain itu, dengan berinvestasi setiap bulan di deposito, generasi z tidak akan mengalami trauma investasi. Baru, setelah kaum muda mulai mengulik tentang investasi yang lain, bisa mencoba reksadana atau saham. Lika Aprilia Samiadi, VP Marketing Rukita mengatakan acara bincang santai mengenai keuangan ini digelar untuk merangkul para penghuni agar merasa nyaman saat berada jauh dari rumah, sekaligus kesempatan membangun
networking. "Rukita menjadi pionir tren
coliving di Indonesia melalui produk Rukita Coliving sejak tahun 2019. Hingga kini, Rukita terus melakukan serangkaian inovasi, salah satunya lewat
community event yang menjadi keunggulan huniannya," kata Lika dalam keterangan tertulis. Di Mei lalu, Rukita juga menggelar
community event pound the beat dengan mengajak para penghuni Rukita dan publik untuk berolahraga
poundfit bersama yang diikuti oleh 250 orang.
Lika menjelaskan bahwa
community event menjadi signature yang hanya dimiliki oleh Rukita sebagai benefit pelayanan yang menjadi nilai tambah bagi penghuninya. Tidak heran bila Rukita terus dicari dan diminati oleh masyarakat, terutama para Milenial dan Gen Z soal memilih hunian tinggal, baik apartemen maupun
coliving. Saat ini Rukita menjadi proptech terdepan penyedia hunian sewa jangka panjang di Indonesia dengan 55.000 properti dan 1,4 juta kamar yang dihuni oleh 30.000 penyewa tersebar di 21 kota se-Indonesia. Jumlah pemilik properti yang bekerja sama dengan Rukita kini sudah mencapai lebih dari 700 orang. Rukita sendiri memiliki serangkaian keunggulan yang mampu menunjang keseharian gaya hidup masyarakat urban terutama generasi muda. Diantaranya, layanan Rukita yang berbasis aplikasi memberikan kemudahan dalam keseharian penghuni. Mulai dari pembersihan kamar, pemesanan
laundry, service ac dan perangkat lainnya,
custom kamar, dan layanan lainnya dapat di request dengan mudah melalui aplikasi Rukita. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Danielisa Putriadita