KONTAN.CO.ID - PT Rukun Raharja Tbk atau Rukun Raharja melaporkan kinerja keuangan kuartal III 2025 yang terus menunjukkan pertumbuhan stabil, mencerminkan fundamental bisnis yang kuat di tengah dinamika sektor energi. Mengacu data laporan keuangan, pendapatan perusahaan berkode saham ini meningkat menjadi USD196 juta atau naik dari USD189,7 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. RAJA juga mencatat kenaikan laba bersih menjadi USD24,1 juta pada kuartal III 2025 atau naik sebesar 9% dari USD22,1 juta pada kuartal III 2024. Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi menjelaskan, pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas strategi operasional melalui efisiensi biaya, optimalisasi aset, serta kontribusi stabil dari seluruh lini bisnis Perseroan. Meski demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk (RAJA) mengalami penyesuaian sekitar 8%, dari USD19,4 juta menjadi USD17,8 juta. Menurut Djauhar, penurunan ini disebabkan oleh divestasi sebagian kepemilikan Perseroan pada PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) seiring dengan pelaksanaan IPO RATU pada awal 2025. Hal ini masih dalam tahap wajar karena divestasi masih dalam koridor strategi korporasi untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan fokus pada bisnis inti, serta mendorong pertumbuhan yang lebih berkelanjutan di masa mendatang.
Rukun Raharja Kunci Kinerja Solid Kuartal III 2025, Perkuat Bisnis Midstream
KONTAN.CO.ID - PT Rukun Raharja Tbk atau Rukun Raharja melaporkan kinerja keuangan kuartal III 2025 yang terus menunjukkan pertumbuhan stabil, mencerminkan fundamental bisnis yang kuat di tengah dinamika sektor energi. Mengacu data laporan keuangan, pendapatan perusahaan berkode saham ini meningkat menjadi USD196 juta atau naik dari USD189,7 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. RAJA juga mencatat kenaikan laba bersih menjadi USD24,1 juta pada kuartal III 2025 atau naik sebesar 9% dari USD22,1 juta pada kuartal III 2024. Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi menjelaskan, pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas strategi operasional melalui efisiensi biaya, optimalisasi aset, serta kontribusi stabil dari seluruh lini bisnis Perseroan. Meski demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk (RAJA) mengalami penyesuaian sekitar 8%, dari USD19,4 juta menjadi USD17,8 juta. Menurut Djauhar, penurunan ini disebabkan oleh divestasi sebagian kepemilikan Perseroan pada PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) seiring dengan pelaksanaan IPO RATU pada awal 2025. Hal ini masih dalam tahap wajar karena divestasi masih dalam koridor strategi korporasi untuk memperkuat struktur permodalan, meningkatkan fokus pada bisnis inti, serta mendorong pertumbuhan yang lebih berkelanjutan di masa mendatang.