KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia energi terintegrasi dari hulu ke hilir, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) sukses memboyong anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). RATU menggelar penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) pada 2–6 Januari 2025 mematok harga Rp 1.150 per saham. Direktur Keuangan Rukun Raharja Ogi Rulino mengatakan, keputusan membawa RATU untuk menjadi perusahaan terbuka bukan hal yang serta merta diputuskan dengan cepat.
Pasalnya, RAJA sebagai induk usaha melihat RATU bisa berdiri sendiri. Ogi bilang dalam pengembangan bisnisnya yang berkaitan dengan investasi, tentu RATU perlu pendanaan yang besar. "Bisnisnya banyak berkaitan dengan investasi besar sehingga terkait pendanaan, tentu pasar modal yang paling tepat saat ini," katanya saat ditemui belum lama ini. Baca Juga: Saham-saham Happy Hapsoro & Prajogo Pangestu Melonjak, Sinergi Dua Konglomerasi Ogi mengatakan dengan melantainya RATU di bursa saham, peluang Raharja Energi Cepu untuk meraih pendanaan di ladang yang lebih luas. Tentunya, hal ini bisa mengembangkan bisnis RATU. Komisaris Utama Raharja Energi Cepu Sumantri menjelaskan dalam mencapai swasembada energi, perlu ada dukungan dari berbagai pihak. Baik, perusahaan negara maupun swasta. Pria yang juga menjabat sebagai direktur di RAJA ini menilai pihak swasta juga penting mendukung karena tidak terkait dengan tata kelola dana publik. Di mana, RATU akan berkontribusi di industri minyak dan gas (migas). Sumantri mengatakan RATU akan didorong dan fokus pada sisi upstream atau kegiatan usaha hulu migas. Status perusahaan terbuka yang diemban RATU juga akan meningkatkan fleksibilitas dalam proses pendanaan. Baca Juga: Dana Hasil Divestasi Saham RATU Dipakai RAJA Untuk Proyek Pipa BBM Hingga LNG Plant Selain itu, sebagai perusahaan terbuka RATU juga bisa terus memperbaiki tata kelola perusahaan. Sumantri menyebut hal tersebut dapat membuka peluang bagi RATU untuk menangani proses bisnis yang lebih besar. Dia menuturkan pada tahap awal setelah IPO, RATU bakal diarahkan untuk meningkatkan hak partisipasinya di sejumlah blok migas sebelum memutuskan untuk menjadi operator lapangan. "Di awal-awal RATU akan memperbesar investasi, tetapi belum sebagai operator. Namun kalau sudah nyaman kami akan mengalami posisi sebagai operator," jelas Sumantri. Baca Juga: RAJA dan RATU Lakukan Transaksi Afiliasi US$ 6,9 Juta di Blok Cepu