Rukun Raharja (RAJA) Garap Berbagai Proyek, Begini Prediksi Kontribusinya ke Kinerja



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tengah menggodok sejumlah proyek strategis yang sebagian di antaranya bakal mulai memberikan kontribusi positif ke kinerja tahun ini. 

Untuk diketahui, proyek-proyek tersebut di antaranya akuisisi perusahaan perdagangan gas di Banten, pembangunan LNG terminal di Banten, hingga rencana pembangunan LNG plant di Kalimantan.

Perseroan juga tengah menyiapkan fasilitas compressor di Sengkang, Sulawesi Selatan, serta pembangunan pipa BBM di Kalimantan Timur pada awal 2026.


Selain itu, RAJA melakukan due diligence untuk akuisisi pembangkit energi baru terbarukan seperti PLTA dan biomassa, serta proyek sistem penyediaan air minum di Jabodetabek.

Dengan berbagai proyek yang ada, Deputi Business Development Director RAJA Wilson Kurniawan mengaku perseroan masih menghitung potensi kontribusinya terhadap kinerja perseroan.

Baca Juga: Rukun Raharja (RAJA) Godok 9 Proyek, Ini Sumber Pendanaannya

“Sebagian proyek masih dalam tahap awal perhitungan, ada yang majority dan ada yang minority. Tapi kalau semuanya sudah beroperasi penuh, estimasinya bisa di atas US$ 100 juta EBITDA per tahun,” ungkap Wilson dalam paparan publik, Senin (27/10/2025). 

Presiden Direktur RAJA Djauhar Maulidi menambahkan, proyek-proyek akuisisi tentu diharapkan dapat langsung menghasilkan arus kas. 

Sementara, proyek baru membutuhkan waktu pembangunan antara satu hingga tiga tahun. Dus, kontribusinya belum dapat dikalkulasikan dalam waktu dekat. 

“Full pledge-nya ke depan masih kami hitung secara detail. Akhir tahun ini kami akan menyampaikan paparan rencana dan proyeksi lima tahun ke depan kepada investor maupun sekuritas,” terang Djauhar.

Namun, ada juga proyek yang dipastikan bakal menyumbang kontribusi positif tahun ini, salah satunya fasilitas gas compressor di Sengkang, Sulawesi Selatan, yang jadwal commercial operation date (COD) atau operasi komersialnya jatuh pada bulan Oktober 2025 ini.

Baca Juga: Petrosea dan Rukun Raharja Resmi Genggam Mayoritas Saham Grup Hafar

Perkiraannya, proyek ini bakal menyumbang pendapatan kisaran US$ 10 juta – US$ 11 juta pada tahun penuh 2025, dengan EBITDA kisaran US$ 8 juta hingga US$ 10 juta. 

“Jadi begitu COD Oktober ini, pada November–Desember sudah akan ada kontribusi dari proyek tersebut,” jelas Vice President Finance and Investor Relation RAJA Aldila Ayudya Putri dalam kesempatan yang sama. 

Selain dari operasional proyek di Sengkang, Aldila bilang RAJA juga bakal mencatat tambahan kontribusi dari akuisisi 49% saham Grup Hafar yang diselesaikan pada Agustus 2025 lalu.

Perseroan tak membeberkan target kinerja tahun ini secara rinci. Yang pasti dengan dua pendorong utama tadi, pertumbuhan pendapatan dan laba perseroan untuk tahun penuh 2025 diperkirakan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

Perlahan Rambah Energi Bersih

Direktur Investasi dan Risk Planning RAJA Ogi Rulino menjelaskan, saat ini segmen minyak dan gas masih menjadi segmen terkuat dalam hal kontribusi pendapatan. Maka dari itu, perseroan memastikan tak bakal meninggalkan industri minyak dan gas meski mulai merambah energi bersih. 

Baca Juga: Rukun Raharja Tetapkan Dividen Tunai Rp250 Miliar

Alih-alih, perseroan bakal menjadikan bisnis gas sebagai wujud nyata transisi ke energi bersih. “Gas ini kami pandang sebagai transisi energi, bukan energi kotor tapi juga belum sepenuhnya bersih. Baik dalam bentuk gas mentah maupun LNG, potensinya masih sangat besar,” ujar Ogi.

Menurutnya, seiring menipisnya sumber gas di Jawa dan Sumatera serta meningkatnya potensi di wilayah Indonesia Timur, kebutuhan transportasi energi dalam bentuk LNG masih solid. 

Karena itu, RAJA juga memandang prospektif segmen liquefaction dan transportasi LNG, termasuk melalui akuisisi Grup Hafar yang memiliki kapal pengangkut LNG.

Soal proyek energi baru terbarukan (EBT) lewat rencana akuisisi biomassa, biogas, serta proyek mini dan mikrohidro, Ogi bilang porsi pendapatannya bisa berkontribusi sekitar 10% pada 2026, dan meningkat secara bertahap di tahun-tahun berikutnya.

“Ini tentu kami hitung baik dari sisi keekonomian maupun potensi investasinya,” kata Ogi.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Rukun Raharja (RAJA) Kompak Naik pada Kuartal I 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News