Setelah tiga tahun berdiri, Warung Bu Ageng yang dikelola Rulyani Isfihana bersama suaminya, Butet Kartaredjasa, akhirnya berekspansi. Bukan buka cabang, tetapi mulai memasarkan masakan dagangannya ke luar Yogyakarta. Rulyani bakal mengemas empat menu andalan dalam kaleng di warungnya . “Supaya yang penasaran dengan kicauan Pak Butet soal menu warung bisa ikut merasakan, tanpa harus datang ke Yogyakarta,” kata perempuan kelahiran Kalimantan Timur, 9 Agustus 1959 ini. Ya, ibu tiga anak ini mulai mengemas menu sambal kutai, oseng mercon, ayam nylekit, dan terik daging dalam kaleng ukuran 250 gram. Harganya Rp 30.000 per kemasan. “Sudah tes ke beberapa seniman teman Mas Butet untuk mencicipinya,” kata nenek satu cucu ini. Rencananya dagangan ini akan dipasarkan di pusat oleh-oleh di Batu Jawa Timur, Kalimantan, dan Jakarta.
Rulyani Isfihana: Laris berkat kicauan
Setelah tiga tahun berdiri, Warung Bu Ageng yang dikelola Rulyani Isfihana bersama suaminya, Butet Kartaredjasa, akhirnya berekspansi. Bukan buka cabang, tetapi mulai memasarkan masakan dagangannya ke luar Yogyakarta. Rulyani bakal mengemas empat menu andalan dalam kaleng di warungnya . “Supaya yang penasaran dengan kicauan Pak Butet soal menu warung bisa ikut merasakan, tanpa harus datang ke Yogyakarta,” kata perempuan kelahiran Kalimantan Timur, 9 Agustus 1959 ini. Ya, ibu tiga anak ini mulai mengemas menu sambal kutai, oseng mercon, ayam nylekit, dan terik daging dalam kaleng ukuran 250 gram. Harganya Rp 30.000 per kemasan. “Sudah tes ke beberapa seniman teman Mas Butet untuk mencicipinya,” kata nenek satu cucu ini. Rencananya dagangan ini akan dipasarkan di pusat oleh-oleh di Batu Jawa Timur, Kalimantan, dan Jakarta.