KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pengembang langsung tancap gas meluncurkan proyek atau produk baru di awal tahun ini begitu perhelatan Pemilu berlansung cukup kondusif. Industri properti diyakini akan tumbuh lebih kuat tahun ini dibanding tahun sebelumnya. Salah satunya adalah PT Graha Perdana Indah (GPI) bersama mitranya Sumitomo Forestry Indonesia. Keduanya melalui proyek perumahan skala kota (township) Gardens at Candi Sawangan meluncurkan klaster baru bertajuk Morizono pada 2 Maret 2024. Klaster Morizono merupakan klaster ke-10 yang dikembangkan di Gardens at Candi Sawangan. Klaster ini dikembangkan di atas lahan sellas 5,6 hektare (ha). Ada tiga tipe rumah yang ditawarkan yakni Sumire 6x14 (LB 88 m2 / LT 84 m2), Ayame 7x14 (LB 109 m2 / LT 98 m2) dan Kaede 8x14 (LB 129 m2 / LT 112 m2). Rumah ini dibanderol dengan harga mulai Rp 1,5 miliar.
Selain itu, klaster ini juga akan menawarkan ruko dalam dua tipe, yaitu ruko 2 lantai 5x15 (LB 90 m2 / LT 75 m2) dan 3 Lantai 5x15 (LB 135 m2 / LT 75m2) yang dipasarkan dengan harga mulai Rp 1,8 miliar. Tahap pertama, rumah yang akan dipasarkan di klaster ini sebanyak 109 unit dan ruko 5 unit dari rencana sebanyak 38 unit. Gardens at Candi Sawangan merupakan kawasan hunian skala kota mandiri seluas 250 ha di kawasan Sawangan. Proyek ini mulai dikembangkan GPI sejak 2017 dengan menggandeng Sumitomo Forestry Indonesia, perusahaan asal Jepang. Hingga saat ini, perumahan ini sudah menjual 1.850 unit rumah dan 1.400 unit telah dihuni.
Baca Juga: Pemilu Aman, Pengembang Siap Tancap Gas Presiden Direktur PT Graha Perdana Indah (GPI), Aditya Dharmawan Sutanto menjelaskan, perumahan Gardens at Candi Sawangan dikembangkan dengan konsep hijau selayaknya karakteristik pengembangan Jepang. Ia bilang, Morizono mengusung konsep green living inovatif yang dikelilingi dengan kawasan asri dan berwawasan lingkungan serta dilengkapi berbagai perangkat pendukung Smart Home system seperti solar panel, smart door lock, CCTV outdoor, smoke sensor, alexa voice assistant, smart light switch, smart doorbell, smart CCTV monitoring, motion sensor serta smart contact sensor. “Penggunaan Solar Panel ditambah dengan Smart Home System dan pemilihan sanitair menjadi kelebihan utama di cluster Morizono ini, sehingga konsumen dapat menikmati efisiensi energi hingga sebesar 68%.” jelas Adtya, Sabtu (2/3). Motion Sensor dipergunakan untuk mendeteksi adanya gerakan dan memberikan notifikasi ke aplikasi serta memicu sistem otomasi yang dapat diatur melalui aplikasi smart home. Dengan demikian, perangkat pendeteksi gerakan ini juga dapat membuat penggunaan listrik di rumah menjadi lebih efisien. Adtya mengatakan bahwa Morizono telah terverifikasi mampu mengurangi penggunaan energi hingga 68%, konsumsi air hingga 25%, serta upaya dekarbonisasi dari penggunaan material bangunan ramah lingkungan sehingga mampu menghemat embodied carbon pada material hingga 24%.
Bidik Marketing Sales Rp 300 Miliar
Untuk memasarkan klaster baru ini, Gardens at Candi Sawangan menawarjan promo berupa subsidi biaya KPR, free biaya BPHTB, AJB, BN, PPN dan gratis biaya langganan internet selama 1 tahun. Tak hanya itu, dalam rangka grand launching terdapat juga promo Rp 25 juta All In untuk konsumen yang melakukan booking serta undian doorprize berhadiah mobil listrik. Klaster Morizono menargetkan para pembeli rumah pertama dari kalangan milenial dan Generasi Z. Klaster ini direncanakan serah terima secara bertahap pada 2025. Saat ini, Morizono telah menghadirkan rumah contoh untuk tipe Kaede (Tipe 8) dan Ayame (Tipe 7). Fumihide Nakatsu, Vice President of Sumitomo Forestry Indonesia menambahkan, klaster Morizon menerapkan konsep gaya hidup berasal dari Jepang yang diaplikasikan mulai dari fasad dan layout bangunan. Tahun ini, Gardens at Candi Sawangan menargerkan marketing sales sekitar Rp 300 miliar hanya dari klaster baru saja. Selain dari dari kluster baru, perumahan ini juga masih akan mengandalkan penjualan dari klaster eksisting. Untuk memanfaatkan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), Aditya mengatakan pihaknya telah menyediakan sekitar 100 unit rumah ready stok untuk dijual.
Baca Juga: Perkembangan Properti di Banten Tumbuh Pesat, Ini Kata AREBI Sumitomo Forestry Indonesia melihat prospek bisnis properti di Indonesia masih sangat besar. Oleh karena itu, perusahaan Jepang ini juga masih akan terus menjajal bisnis di Tanah Air. Bersama dengan GPI, Sumitomo akan meluncurkan proyek baru di luar Jabodetabek tahun ini. “Prospek properti Indonesia besar karena populasinya besar dengan usia rata-rata kurang dari 30 tahun. Sehingga kebutuhan rumah besar,” kata Fumihide Nakatsu
Sebagai informasi, Sumitomo Forestry telah berdiri sejak tahun 1691 dan terdaftar di Bursa Saham Tokyo di Jepang. Awalnya bergerak di bisnis perkebunan, kemudian memperluas bisnis dari waktu ke waktu untuk mencakup kehutanan, pengolahan kayu, konstruksi perumahan, properti, energi, perawatan lansia, dan lainnya. Di bisnis konstruksi perumahan dan properti, Sumitomo memperluas bisnisnya ke Amerika Serikat dan Australia pada tahun 2003. Tahun lalu, Sumitomo berhasil mendirikan lebih dari 20.000 unit rumah, diantaranya 9.400 unit di Jepang, 10.200 unit di Amerika Serikat, dan 3.400 unit di Australia. Sementara di Indonesia, perusahaan ini sudah hadir selama 54 tahun. Adapun, GPI merupakan perusahaan developer properti asal Semarang yang telah mengembangkan berbagai proyek perumahan, mixed-use development dan lapangan golf. GPI telah bermitra dengan Sumitomo selama kurang lebih 32 tahun di industri kayu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk