Rumah kecil pinggiran Jakarta tembus Rp 500 juta



BEKASI. Harga rumah-rumah tipe kecil di kawasan pinggiran Jakarta, saat ini sudah menembus angka Rp 500 jutaan. Hal ini dimungkinkan, karena rumah tipe kecil paling diburu konsumen. Kebutuhan tinggi, sementara pasokan terbatas, sehingga harga pun terus melonjak.

Perumahan Segara City di Segara Jaya, Kabupaten Bekasi, yang dikembangkan Damai Putra Group, contohnya. Rumah tipe 38/72 di klaster Descade dibanderol sekitar Rp 480 juta di luar pajak. Sementara rumah tipe 52/90 dipatok Rp 610 juta di luar pajak.

Harga tak jauh beda juga diberlakukan untuk perumahan Pakuan Regency di Bogor. Rumah tipe 36/72 saat ini mencapai level Rp 515 juta di luar pajak. Sedangkan perumahan Dramaga Cantik, untuk tipe 36 dengan lahan lebih luas yakni 90 meter persegi berada pada posisi Rp 450 juta di luar pajak.


"Berbeda kondisinya dibandingkan dua atau tiga tahun lalu. Sekarang rumah tipe kecil justru yang paling laku. Permintaan tumbuh pesat, sementara pasokan sedikit. Wajar jika harganya terus naik," tutur Marketing Department Head Segara City, Hadi Putra, kepada Kompas.com, Minggu (14/12/2014).

Hadi menambahkan, sementara pada kurun dua hingga tiga tahun lalu, rumah-rumah kelas menengah seharga Rp 600 jutaan hingga di atas Rp 1 miliar yang laris terserap pasar.

"Tipe menengah ukuran 70 meter persegi ke atas, terkena aturan loan to value (LTV) Bank Indonesia melalui ketentuan uang muka 40% hingga 50%. Hal ini yang kemudian membuat peminat rumah menengah, baik investor maupun end user berkurang," ujar Hadi.

Selain faktor terbatasnya pasokan dan tingginya kebutuhan, pertumbuhan harga rumah tipe kecil juga didorong aksesibilitas yang memadai, dapat dijangkau transportasi publik, serta dikelilingi  fasilitas penunjang.

Koordinator Pemasaran Pakuan Regency, Sussy Susanti, mengatakan, dalam setahun, unit perumahan yang dikembangkan oleh PT Mitramandala Semesta Pusaka ini, bisa mengalami kenaikan harga sebanyak tiga kali. 

Alasan manajemen Pakuan Regency menaikkan harga, didasari oleh beberapa pertimbangan antara lain peningkatan sarana dan prasarana internal. Sussy menyebutkan mulai dari tenaga keamanan yang lebih banyak, kolam renang dan ruko. 

Sementara itu, fasilitas penunjang dari eksternal perumahan adalah kehadiran Terminal Laladon dan Bubulak. Sussy mengklaim, Terminal Laladon dapat dijangkau hanya dalam 5 menit. 

"Dari (Terminal) Bubulak, ada Transpakuan yang terkoneksi dengan Damri jurusan Bandara International Soekarno-Hatta. Kebanyakan pembeli (unit Pakuan Regency) yang mau keluar kota pakai pesawat, akan lebih mudah," kata Sussy. (Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa