Rumah rusak, 3.000 pengungsi Kelud tak bisa pulang



KEDIRI. Pasca-penurunan status Gunung Kelud dari Awas menjadi Siaga, para pengungsi mulai dipulangkan. Namun demikian, masih ada sekitar 3.000 pengungsi di Kabupaten Kediri yang terpaksa harus tetap tinggal di pengungsian. Kepala Bidang Penerangan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo menjelaskan, ribuan pengungsi itu masih tinggal di penampungan karena bingung rumahnya rusak parah terkena abu erupsi. "Ada sekitar 10 persen atau 3.000 an pengungsi (tinggal di pengungsian). Semuanya berasal dari Kecamatan Kepung dan Kecamatan Puncu. Dua kecamatan ini kebetulan terdampak paling parah," kata Adi Suwignyo kepada Kompas.com, Jumat (21/2). Para pengungsi itu, kata Suwignyo, sementara waktu masih diperbolehkan menempati penampungan hingga selesainya renovasi rumah mereka. Penyelesaian renovasi, menurutnya, saat ini masih terus diupayakan. Sedangkan para pengungsi yang berasal dari Kecamatan Ngancar maupun Plosoklaten, saat ini sudah pulang ke rumah masing-masing. Gunung Kelud meletus pada Kamis (13/2/2014) lalu. Bencana alam itu memaksa lebih dari 66.000 warga dari empat kecamatan di Kabupaten Kediri mengungsi. Saat itu, para pengungsi tersebar di 117 titik pengungsian. Perkembangan aktivitas kegunungapian Kelud mulai menurun dan statusnya berubah dari Awas (level IV) ke Siaga (level III) pada Kamis (20/2). Pengungsi yang rumahnya berada di luar radius 5 kilometer dari puncak kawah, diperbolehkan pulang. (M Agus Fauzul Hakim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan