LONDON. Sedikitnya 17 rumah sakit yang masuk dalam
National Health Service atau badan layanan kesehatan Inggris (NHS) menerapkan larangan penggunaan cadar (kain penutup wajah) bagi karyawan wanitanya yang bekerja di bagian lini depan. Kebijakan itu untuk memastikan semua pasien dapat melakukan kontak langsung melalui tatap muka dengan para petugas yang merawat mereka. Kebijakan tersebut sekaligus menjadi indikasi keinginan Perdana Menteri Inggris, David Cameron untuk memberlakukan peraturan serupa di beberapa lembaga sektor publik.
Rabu malam (18/9), Menteri Kesehatan Inggris, Dan Poulter, telah memerintahkan kepada semua instansi kesehatan untuk meninjau kebijakannya tersebut. Poulter meminta, regulator badan kesehatan menyusun aturan yang jelas untuk melarang pemakaian cadar oleh staf perawat kesehatan saat mereka berada dalam kontak dengan pasien. "Saya bangga dengan keragaman etnis tenaga kerja perawat kesehatan dan dukungan kebebasan beragama serta budaya yang tepat. Tetapi, merupakan bagian penting dari perawatan pasien yang baik adalah si perawat melakukan komunikasi efektif, baik secara verbal maupun non-verbal,” katanya. Menurut Poulter, dengan tidak bisa melihat wajah sang perawat kesehatan, hal ini dapat menjadi penghalang komunikasi yang baik dan empati bagi pasien dan keluarganya. “Itulah sebabnya saya meminta kepada semua regulator kesehatan untuk meninjau peraturan di bidang profesi mereka, untuk memastikan bahwa selalu ada wajah yang benar untuk menghadapi kontak antara perawat kesehatan dan pasien mereka,” kata Poulter. Parlemen minta aturan yang jelas Namun, parlemen Inggris meminta rencana kebijakan itu diperdebatkan terlebih dahulu. Regulator meminta untuk menyusun aturan yang jelas, sehingga komunikasi dengan pasien akan memberikan prioritas hak bagi perawat atau dokter untuk memakai kerudung. Berdasarkan catatan Telegraph, 17 rumah sakit yang melarang pemakaian cadar tadi, berada di bawah lima NHS Foundation Trust. Saat ini ada sekitar 160 NHS Foundation Trust di Inggris. Rumah sakit tersebut berada di sejumlah daerah yang populasi muslimnya cukup besar. seperti East London, dan Bradford di Yorkshire dan Dewsbury. Namun, sebagian besar NHS tidak menerapkan larangan tersebut. Di beberapa NHS, penggunaan Niqab masih diperbolehkan karena alasan agama. Manajemen Bradford Hospitals yang dikelola NHS Foundation trust, menyatakan, kebijakan penggunaan cadar demi alasan kelancaran komunikasi dengan pasien. "Untuk memastikan komunikasi yang efektif, pakaian yang menutupi wajah (cadar/niqab ) tidak diizinkan untuk setiap staf saat kontak dengan pasien,” ungkap seorang direksi Bradford Hospitals yang enggan dikutip identitasnya. Staf yang ingin memakai jilbab diperbolehkan hanya ketika mereka tidak bekerja. Misalnya saat istirahat atau makan siang, berjalan di sekitar rumah sakit. Mereka harus siap melepas cadarnya ketika diminta untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien atau aktivitas yang berkaitan dengan pasien. Berikut 17 Rumah Sakit yang memberlakukan larangan penggunaan cadar: 1. Bradford Royal Infirmary 2. Dewsbury and District Hospital 3. Diana, Princess Of Wales Hospital 4. Grimsby, Lincolnshire 5. Goole and District Hospital 6. The London Chest Hospital 7. Mile End Hospital 8. Newham University Hospital 9. Pinderfields Hospital 10. Pontefract Hospital 11. The Royal London Hospital, East London 12. Royal Albert Edward Infirmary Lancs 13. St Bartholomew’s Hospital
14. St Luke’s Hospital 15. Scunthorpe General Hospital 16. Whipps Cross University Hospital 17. Wrightington Hospital
Editor: Dikky Setiawan