Rumah sakit kolaps, epidemiolog minta PPKM darurat dievaluasi satu minggu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, pemerintah harus bertindak cepat dalam penanganan virus corona (Covid-19). Pasalnya lonjakan kasus Covid-19 telah membuat rumah sakit kewalahan dalam menangani pasien.

Oleh karena itu, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang dilaksanakan saat ini perlu dievaluasi dengan cepat. "Kita lihat, kita dukung, seminggu kita lihat karena kolapsnya sistem kesehatan ini tidak bisa ditunda-tunda, berbahaya," ujar Dicky saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Kamis (1/7).

Dicky berharap PPKM darurat dapat efektif dalam menekan kasus positif di Indonesia. Optimisme juga dilihat dengan upaya peningkatan tes dan pelacakan yang dilakukan pemerintah.


Meski begitu, Dicky melihat bahwa ada celah PPKM darurat tidak akan efektif meredam kasus. Pasalnya saat ini kondisi pandemi di Indonesia telah kritis. "Memang mau tidak mau harus yang lebih ketat dari ini," terang Dicky.

Baca Juga: Kurangi beban rumah sakit, Kemenkes siapkan aturan telemedis

Dicky menegaskan bahwa pengurangan beban di fasilitas kesehatan perlu menjadi prioritas dalam penanganan pandemi Covid-19. Beban fasilitas kesehatan yang berkurang akan dapat menurunkan angka kematian.

Sebagai informasi, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, Indonesia telah mencetak rekor kasus kematian harian. Penambahan kasus kematian Covid-19 harian di Indonesia saat ini sebanyak 504 orang.

Baca Juga: Ini 48 daerah Jawa Bali yang masuk PPKM Darurat dengan aturan paling ketat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati