JAKARTA. Program PDI Perjuangan tentang rencana membuat rumah sakit tanpa kelas dipandang sebagai program yang sulit terwujud. Pengamat kebijakan publik dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Pembagio mengatakan sistem pelayanan kesehatan yang ditawarkan itu akan bertolak belakang dengan kondisi saat ini. Menurutnya, alih-alih memberikan rasa adil bagi masyarakat program ini justru tidak mencerminkan keadilan. Sebab, tidak semua orang memiliki kemampuan ekonomi yang sama. Bagi masyarakat yang memiliki kelebihan kekayaan, tentu berhak untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang berlebih. Selain itu, program ini akan mendapatkan hambatan dari perkembangan industri kesehatan. “Akan banyak rumah sakit kelas atas yang akan tutup, karena tidak laku,” ujar Agus, Rabu (8/1) kepada KONTAN.
Rumah Sakit tanpa kelas sulit direalisasikan
JAKARTA. Program PDI Perjuangan tentang rencana membuat rumah sakit tanpa kelas dipandang sebagai program yang sulit terwujud. Pengamat kebijakan publik dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Pembagio mengatakan sistem pelayanan kesehatan yang ditawarkan itu akan bertolak belakang dengan kondisi saat ini. Menurutnya, alih-alih memberikan rasa adil bagi masyarakat program ini justru tidak mencerminkan keadilan. Sebab, tidak semua orang memiliki kemampuan ekonomi yang sama. Bagi masyarakat yang memiliki kelebihan kekayaan, tentu berhak untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang berlebih. Selain itu, program ini akan mendapatkan hambatan dari perkembangan industri kesehatan. “Akan banyak rumah sakit kelas atas yang akan tutup, karena tidak laku,” ujar Agus, Rabu (8/1) kepada KONTAN.