KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Samosir mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) BPJS Kesehatan dan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) melakukan pemantauan penyelenggara hemodialisa (cuci darah) selama Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. “Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, beberapa rumah sakit dan klinik penyelenggara hemodialisa dengan program JKN-KIS meliburkan operasional pelayanan cuci darah. Artinya pasien dalam minggu ini hanya mendapat sekali terapi cuci darah. Bahkan ada yang sampai 5-6 hari baru dijadwalkan cuci darahnya,” ujarnya, Rabu, (5/6). Menurut Tony Samosir kebijakan unit hemodialisa seperti ini sangat merugikan pasien. “Jika terlambat cuci darah, bukan hanya kualitas menurun tetapi ini membahayakan keselamatan pasien,” ujarnya.
Rumah sakit yang liburkan pasien cuci darah selama Lebaran harus ditegur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Samosir mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) BPJS Kesehatan dan Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) melakukan pemantauan penyelenggara hemodialisa (cuci darah) selama Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. “Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, beberapa rumah sakit dan klinik penyelenggara hemodialisa dengan program JKN-KIS meliburkan operasional pelayanan cuci darah. Artinya pasien dalam minggu ini hanya mendapat sekali terapi cuci darah. Bahkan ada yang sampai 5-6 hari baru dijadwalkan cuci darahnya,” ujarnya, Rabu, (5/6). Menurut Tony Samosir kebijakan unit hemodialisa seperti ini sangat merugikan pasien. “Jika terlambat cuci darah, bukan hanya kualitas menurun tetapi ini membahayakan keselamatan pasien,” ujarnya.