KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis properti tahun 2018 diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan. Meskipun gejolak ekonomi diprediksi masih besar terutama mendekati tahun politik, namun bisnis properti akan mengalami pertumbuhan. Itu karena banyak dukungan yang diberikan pemerintah di sektor ini serta proyek infrastruktur banyak yang akan rampung tahun depan. Situs pencarian properti Rumah.com berdasarkan riset yang dilakukan bertajuk Rumah.com Property Market Outlook memperkirakan, harga properti tahun depan akan tumbuh 3%-5% secara tahunan. Sementara pasokan diprediksi akan meningkat di kisaran 15%-20%. Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com mengatakan, riset tersebut menunjukkan kemampuan pemerintah mendorong ekonomi nasional ke arah yang positif terbukti mampu menjaga optimisme pasar properti. "Sejumlah kebijakan pemerintah seperti BI 7-Day Repo Rate, Tax Amnesty, Fasilitas FLPP, paket kebijakan ekonomi dan lainnya mendorong pertumbuhan properti nasional yang sempat turun tajam tahun 2016," kata Ike dalam diskusi Rumah.com Property Outlook 2018 di Jakarta, Kamis (19/10). Riset yang dilakukan, sebanyak 63% responden menilai iklim properti nasional tahun 2017 memuaskan dan 54% menyatakan puas dengan upaya pemerintah membuat harga rumah lebih terjangkau. Ike bilang, dengan kepuasan terhadap pemerintah tersebut membuat konsumen optimistis dalam membeli rumah 2018 lebih tinggi. Permintaan hunian paling besar datang dari segmen di bawah Rp 700 juta dan konsumen akan mencari perumahan tipe kluster terutama di satelit kota besar menuju akses tol dan transportasi massal. Permintaan akan hunian apartemen juga mulai meningkat terutama dengan semakin populernya konsep Transit Development Oriented (TOD). Kendati permintaan apartemen meningkat, namun pencarian di rumah.com saat ini masih didominasi oleh rumah tapak dan diperkirakan tahun depan juga akan sama. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rumah.com: Harga properti tumbuh 3%-5% di 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis properti tahun 2018 diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan. Meskipun gejolak ekonomi diprediksi masih besar terutama mendekati tahun politik, namun bisnis properti akan mengalami pertumbuhan. Itu karena banyak dukungan yang diberikan pemerintah di sektor ini serta proyek infrastruktur banyak yang akan rampung tahun depan. Situs pencarian properti Rumah.com berdasarkan riset yang dilakukan bertajuk Rumah.com Property Market Outlook memperkirakan, harga properti tahun depan akan tumbuh 3%-5% secara tahunan. Sementara pasokan diprediksi akan meningkat di kisaran 15%-20%. Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com mengatakan, riset tersebut menunjukkan kemampuan pemerintah mendorong ekonomi nasional ke arah yang positif terbukti mampu menjaga optimisme pasar properti. "Sejumlah kebijakan pemerintah seperti BI 7-Day Repo Rate, Tax Amnesty, Fasilitas FLPP, paket kebijakan ekonomi dan lainnya mendorong pertumbuhan properti nasional yang sempat turun tajam tahun 2016," kata Ike dalam diskusi Rumah.com Property Outlook 2018 di Jakarta, Kamis (19/10). Riset yang dilakukan, sebanyak 63% responden menilai iklim properti nasional tahun 2017 memuaskan dan 54% menyatakan puas dengan upaya pemerintah membuat harga rumah lebih terjangkau. Ike bilang, dengan kepuasan terhadap pemerintah tersebut membuat konsumen optimistis dalam membeli rumah 2018 lebih tinggi. Permintaan hunian paling besar datang dari segmen di bawah Rp 700 juta dan konsumen akan mencari perumahan tipe kluster terutama di satelit kota besar menuju akses tol dan transportasi massal. Permintaan akan hunian apartemen juga mulai meningkat terutama dengan semakin populernya konsep Transit Development Oriented (TOD). Kendati permintaan apartemen meningkat, namun pencarian di rumah.com saat ini masih didominasi oleh rumah tapak dan diperkirakan tahun depan juga akan sama. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News