Rumor ANZ Bikin Harga Saham PNBN Terbang, Investor Ritel Perlu Beli / Tahan?
Jumat, 28 November 2025 08:58 WIB
Oleh: Selvi Mayasari | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pasar saham Tanah Air tengah diramaikan rumor besar terkait rencana ANZ Banking Group untuk melepas kepemilikan 38,82% saham di PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN). Kabar yang beredar menyebutkan ANZ telah sepakat menjual seluruh sahamnya kepada pendiri Panin Group, Mu’min Ali Gunawan. Isu ini langsung mendorong harga saham PNBN melesat, bahkan sejak sebulan terakhir. Pada perdagangan Kamis 27 November 2025, harga saham PNBN ditutup di level 1.245, naik 95 poin atau 8,26% dibandingkan sehari sebelumnya. Selama sebula terakhir, harga saham PNBN terakumulasi naik 245 poin atau 24,50%.
Baca Juga: Direktur Utama Pertamina Geothermal (PGEO) Julfi Hadi Mengundurkan Diri Menurut informasi yang diterima redaksi KONTAN, harga transaksi yang disepakati antara ANZ dan Mu’min berada di bawah 1x price to book value (PBV). Namun, kabarnya Mu’min telah menyiapkan langkah lanjutan dengan menggandeng calon investor strategis global: Mizuho Financial Group asal Jepang—dengan valuasi yang disebut lebih tinggi daripada deal ANZ. Meski pasar bereaksi agresif, pihak manajemen PNBN menegaskan belum menerima informasi resmi terkait penjualan tersebut. “Semestinya, kalau informasi tersebut benar, pihak ANZ maupun Panin Financial harus melaporkan perubahan saham kepada publik dan otoritas,” ujar Presiden Direktur Bank Panin, Herwidayatmo, Rabu (26/11). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberikan pernyataan tegas. “Nggak benar. Sepertinya gosip lagi itu, testing the water. Nggak berani lah mereka jual-beli tanpa persetujuan kami,” tegas Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK. Tonton: Purbaya Akui Tak Ada Petugas Bea Cukai di Bandara IMIP, Siap Terjunkan Personel Jika Diminta Potensi Katalis Besar untuk Valuasi Analis Infovesta Kapital Advisor, Ekky Topan, menilai bahwa apabila benar Mu’min menggandeng Mizuho Financial Group, maka efeknya akan sangat signifikan bagi Panin. “Apabila transaksi dengan Mizuho terealisasi, ini akan menjadi katalis yang sangat positif. Reputasi Mizuho di corporate banking, risk management, dan pendanaan global sangat kuat,” ujarnya kepada kontan.co.id. Menurutnya, investor strategis global seperti Mizuho biasanya langsung meningkatkan: - Kredibilitas bank - Daya saing - Perbaikan tata kelola - Penyaluran pendanaan korporasi - Akses terhadap likuiditas global Baca Juga: Kinerja Summarecon Agung (SMRA) Lesu, Laba Bersih Turun 41,39% per Kuartal III 2025 Valuasi PNBN Masih Sangat Murah Secara valuasi, PNBN dinilai berada pada titik undervalued yang ekstrem. - Harga saham sekitar Rp 1.150 - PBV diperkirakan 0,47–0,50x - Nilai buku per saham (BVPS): Rp 2.300–Rp 2.400 Dengan skenario re-rating:
PBV
Estimasi Harga
0,72x
Rp 1.650 – Rp 1.730
1,2x
Rp 2.760 – Rp 2.880
Artinya, ruang kenaikan nilai saham masih sangat terbuka lebar, terutama jika ada konfirmasi perubahan pengendalian. “Potensi re-rating valuasi besar jika transaksi benar-benar terjadi,” tegas Ekky. Baca Juga: Prospek Agung Podomoro (APLN) 2025-2026: Analis Rekomendasi Hold Saham Pasar Mulai “Pricing In” Ekky menyebut bahwa kenaikan harga saham PNBN kemungkinan besar merupakan efek langsung dari rumor tersebut. “Market mulai pricing in potensi perubahan besar di PNBN,” katanya. Sentimen ini wajar, mengingat pasar biasanya cepat bereaksi ketika ada peluang masuknya investor global dengan reputasi kuat. Dengan valuasi ultra-murah dan rumor yang kuat, PNBN dinilai masih menarik setidaknya untuk beberapa bulan ke depan. “Untuk akhir tahun, menurut saya PNBN bisa menuju Rp 1.400–Rp 1.500, atau lebih tinggi jika momentum sentimen dan spekulasi tetap kuat,” ujarnya. Namun, Ekky mengingatkan investor tetap mencermati: - Kejelasan transaksi ANZ–Mu’min - Persetujuan OJK - Rencana jangka panjang calon investor strategis - Dampak terhadap struktur bisnis Panin Kesimpulan Meski manajemen dan OJK membantah rumor penjualan saham Panin oleh ANZ, pasar tetap merespons positif. Prospek valuasi PNBN yang murah, potensi masuknya Mizuho, hingga ekspektasi re-rating membuat saham ini menjadi salah satu sorotan utama di sektor perbankan.
PNBN berpotensi menjadi salah satu saham yang paling menarik di akhir 2025—baik dari sisi spekulasi maupun fundamental valuasi.
Impotir Beras Ilegal di Batam Minta Maaf ke Mentan