Rumor Hangat: Uji Coba Nuklir Ketujuh Korut Diisukan Terjadi saat Pemilu AS



KONTAN.CO.ID - Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Wonsik telah memperingatkan, uji coba nuklir ketujuh Korea Utara yang banyak dispekulasikan dapat terjadi sekitar pemilihan presiden AS pada bulan November.

Melansir The Independent, Wonsik tiba di Tokyo pada hari Minggu untuk mengunci kesepakatan dengan Jepang dan AS terkait pelacakan rudal Korea Utara dan berbagi data real-time di antara ketiga negara.

Kekhawatiran tentang program nuklir Pyongyang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, Korea Utara melakukan serangkaian uji coba rudal yang provokatif dan secara terbuka mengancam akan menggunakan senjata nuklir sebagai tindakan pencegahan dalam potensi konflik dengan musuh-musuhnya.


Badan intelijen Korea Selatan telah mengklaim bahwa Korea Utara telah menyelesaikan semua persiapan untuk melakukan uji coba rudal nuklir yang akan menjadi yang ketujuh sejak uji coba terakhirnya pada bulan September 2017.

Tetapi Wonsik mengatakan rezim Kim Jong-un dapat menarik pelatuknya sekitar pemilihan presiden AS pada bulan November untuk meningkatkan profil negaranya.

"Korea Utara telah menyelesaikan persiapan untuk melakukan uji coba nuklir ketika keputusan telah dibuat," kata Wonsik. 

Dia menambahkan, “Kita tidak dapat mengesampingkan kemungkinan momen yang menentukan itu terjadi tepat sebelum atau setelah pemilihan presiden AS untuk meningkatkan pengaruhnya terhadap AS.”

Baca Juga: Korea Utara Dilanda Banjir Besar, Lebih dari 4.000 Rumah Terendam

Time.com melaporkan, kunjungan Wonsik ke Jepang merupakan kunjungan pertama menteri pertahanan Korea Selatan dalam 15 tahun terakhir. 

Kerja sama antara Tokyo dan Seoul tumbuh setelah Presiden Korea Selatan yang konservatif Yoon Suk Yeol menjabat sekitar dua tahun lalu dan berupaya memperbaiki hubungan yang renggang akibat masalah sejarah.

Hal itu menyebabkan pemerintahan Biden meningkatkan kerja sama trilateral, yang telah mendekatkan negara-negara Asia dalam masalah keamanan. AS telah menempatkan puluhan ribu personel militernya di kedua negara.

Wonsik memuji hubungan yang membaik dan mengatakan hal itu demi kepentingan kedua negara.

“Jepang lebih aman ketika Korea Selatan menyediakan perisai di garis depan,” katanya, mengacu pada ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara. 

Dia menambahkan, “Demi keselamatan Korea Selatan juga, kami lebih kuat ketika kami memiliki dukungan yang meyakinkan di belakang, dari Jepang.”

Baca Juga: Korea Utara Bersumpah Bakal Hancurkan Total Musuhnya, Menanti Titah Kim Jong Un

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie