Rumor hot: Sinarmas & Salim incar bisnis Tiga Pilar Sejahtera?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gosip panas sedang menerpa PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). Rumor yang sampai Kontan.co.id, Grup Sinarmas dan Grup Salim dikabarkan tertarik mengambilalih bisnis beras AISA. Bahkan, proses pengambilalihan bisnis beras AISA ini konon telah memasuki proses due diligence. Berembus kabar, keputusan mengenai hal ini akan diumumkan pada Maret nanti.

Kontan.co.id memperoleh informasi, manajemen AISA akan meneken perjanjian jual beli bisnis beras pada tahun ini. AISA diperkirakan bisa memperoleh Rp 3 triliun dari penjualan unit bisnis beras ini untuk membayar utang AISA.

Sumber lain menyebutkan, Grup Salim sempat tertarik masuk AISA. Tapi, grup itu lantas mundur dan mengurungkan niat karena dinilai terlalu mahal. "Hati-hati. Jangan-jangan cuma menggoreng saham," kata sumber Kontan.co.id, mengingatkan.


Hingga tadi malam, Direktur Keuangan AISA Sjambiri Lioe belum bisa dimintai konfirmasinya terkait rencana ini. Sekretaris Perusahaan AISA Ricky Tjie juga tidak mengonfirmasi kebenaran kabar ini. "Saat ini manajemen masih terus menyusun rencana terkait penjualan bisnis beras ini," kata Ricky kepada Kontan.co.id, Kamis (22/2).

Ricky mengaku belum bisa membeberkan lebih lanjut soal proses divestasi bisnis beras ini. Ia beralasan, AISA masih menyusun strategi. Pada 7 Maret 2018,  AISA akan menggelar rapat umum pemegang obligasi (RUPO) dan rapat umum pemegang sukuk ijarah (RUPSI).

Kontan.co.id juga mencoba mengkonfirmasi kabar ini ke Grup Salim dan Grup Sinarmas. Namun Corporate Secretary PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Stefanus Indrayana mengaku belum mendengar kabar ini.

Managing Director Sinarmas Group Saleh Husein juga baru mendengar kabar rencana pengambilalihan bisnis beras AISA. "Setahu saya Sinarmas belum punya rencana masuk ke bisnis beras," ungkap dia.

Rencana divestasi bisnis beras ini sempat disampaikan manajemen AISA dalam RUPO dan RUPS  Oktober lalu. Sebab, obligasi dan sukuk ijarah AISA dijamin dengan aset tetap anak usaha mereka di bisnis beras.

Semula, bisnis beras AISA akan dijual ke PT JOM Prawarsa Indonesia. Perusahaan ini memiliki afiliasi dengan AISA lantaran milik Direktur Utama AISA Stefanus Joko Mogoginta. Tapi rencana ini ditolak.

Meski berpotensi membuat AISA kehilangan pendapatan lebih dari Rp 2 triliun, analis NH Korindo Sekuritas Joni Wintarja menilai, divestasi bisnis beras bisa berdampak positif bagi AISA untuk jangka panjang. Sebab, penjualan ini membuat rasio utang terhadap ekuitas (DER) AISA berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati