Jakarta. Anak balita atau anak di bawah usia lima tahun sangat rentan terserang pneumonia. Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang paru-paru dan menjadi penyebab tertinggi kematian pada anak balita. Gejala utama pneumonia, yaitu batuk dan juga anak bernapas dengan cepat. Untuk itu, deteksi dini pneumonia bisa dilakukan pada anak balita yang mengalami batuk dengan cara menghitung napasnya. "Masyarakat menganggap anak batuk pilek itu biasa saja, padahal belum tentu. Jadi setiap anak batuk, orang tua harus bisa menghitung napas anak balitanya," ujar Kasubdit ISPA Kementerian Kesehatan, dr Christina Widaningrum, Mkes, dalam diskusi memperingati Hari Pneumonia Sedunia di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Rumus deteksi dini pneumonia bagi balita
Jakarta. Anak balita atau anak di bawah usia lima tahun sangat rentan terserang pneumonia. Pneumonia adalah infeksi akut yang menyerang paru-paru dan menjadi penyebab tertinggi kematian pada anak balita. Gejala utama pneumonia, yaitu batuk dan juga anak bernapas dengan cepat. Untuk itu, deteksi dini pneumonia bisa dilakukan pada anak balita yang mengalami batuk dengan cara menghitung napasnya. "Masyarakat menganggap anak batuk pilek itu biasa saja, padahal belum tentu. Jadi setiap anak batuk, orang tua harus bisa menghitung napas anak balitanya," ujar Kasubdit ISPA Kementerian Kesehatan, dr Christina Widaningrum, Mkes, dalam diskusi memperingati Hari Pneumonia Sedunia di Jakarta, Kamis (17/11/2016).