MUMBAI. Pasar saham India hari ini masih terpukul. Bahkan aksi jual yang melanda bursa Negeri Taj Mahal menyebabkan indeks jatuh ke posisi terendahnya dalam 11 bulan terakhir. Catatan Bloomberg menunjukkan, pada penutupan transaksi perdagangan hari ini (21/8), Sensex Index anjlok 1,5% menjadi 17.979,06. Ini merupakan level penutupan terendah sejak 11 September 2012. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks Sensex sempat melesat 1,8% setelah bank sentral India menyatakan akan membeli obligasi pemerintah untuk mengerem tingginya biaya pinjaman jangka panjang. Penurunan indeks acuan India ini terjadi seiring pelemahan rupe ke rekor terlemahnya. Asal tahu saja, rupe keok hingga ke posisi 64,3650 per dollar AS. "Ada kepanikan yang terjadi di pasar saham India seiring pelemahan rupe yang terjun bebas. Reserve Bank of India dan pemerintah sudah kehabisan pilihan strategi," jelas Manish Sonthalia, money manager Motilal Oswal Asset Managemeny Co. Sementara itu, dana panas yang keluar dari pasar saham dan obligasi India juga kian meningkat, dengan nilai mencapai US$ 12 miliar. Sementara, rupe sudah keok 14% sejak 22 Mei lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Rupe keok ke level rekor, indeks India terpuruk
MUMBAI. Pasar saham India hari ini masih terpukul. Bahkan aksi jual yang melanda bursa Negeri Taj Mahal menyebabkan indeks jatuh ke posisi terendahnya dalam 11 bulan terakhir. Catatan Bloomberg menunjukkan, pada penutupan transaksi perdagangan hari ini (21/8), Sensex Index anjlok 1,5% menjadi 17.979,06. Ini merupakan level penutupan terendah sejak 11 September 2012. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks Sensex sempat melesat 1,8% setelah bank sentral India menyatakan akan membeli obligasi pemerintah untuk mengerem tingginya biaya pinjaman jangka panjang. Penurunan indeks acuan India ini terjadi seiring pelemahan rupe ke rekor terlemahnya. Asal tahu saja, rupe keok hingga ke posisi 64,3650 per dollar AS. "Ada kepanikan yang terjadi di pasar saham India seiring pelemahan rupe yang terjun bebas. Reserve Bank of India dan pemerintah sudah kehabisan pilihan strategi," jelas Manish Sonthalia, money manager Motilal Oswal Asset Managemeny Co. Sementara itu, dana panas yang keluar dari pasar saham dan obligasi India juga kian meningkat, dengan nilai mencapai US$ 12 miliar. Sementara, rupe sudah keok 14% sejak 22 Mei lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News