Rupe & rupiah terburuk di Asia pekan ini



SINGAPURA. Rupe India dan rupiah Indonesia toreh pelemahan terbesar di antara mata uang Asia lainnya pada transaksi hari ini (16/8). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.00 waktu Singapura, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index -yang mengukur kekuatan 10 mata uang Asia di luar yen Jepang- turun 0,4% selama sepekan ini menjadi 115,42.Sementara itu, pada pekan ini, rupe keok hingga 1,6% menjadi 61,8375 per dollar AS. Setali tiga uang, pelemahan juga terjadi pada rupiah sebesar 1% menjadi 10.388. Pelemahan dua mata uang Asia ini seiring kian memuncaknya spekulasi bahwa the Federal Reserve akan segera menurunkan nilai dana stimulusnya pada bulan depan sejalan dengan kian membaiknya perekonomian AS. Selain itu, pelemahan rupe dan rupiah ke rekor terendahnya juga dipicu oleh faktor defisit neraca perdagangan yang kian membengkak. Asal tahu saja, cadangan devisa India mengerucut hingga 7% menjadi US$ 27,7 miliar. Sedangkan cadangan devisa Indonesia anjlok 18% menjadi US$ 92,7 miliar. "Bank sentral Asia kini tengah diuji, khususnya di Indonesia dan India. Pelaku pasar tidak memiliki kepercayaan bahwa mereka memiliki cadangan devisa yang cukup untuk memperkuat posisi mata uang mereka," jelas Andy Ji, foreign exchange strategist Commonwealth Bank of Australia di Singapura.Di negara Asia lainnya, ringgit Malaysia melemah 0,8% selama sepekan menjadi 3,2795 per dollar AS dan sempat menyentuh level terendahnya dalam tiga tahun terakhir setelah Moody's Investor Service menyatakan bahwa peringkat utang Malaysia dapat tertekan seiring lemahnya posisi fiskal pemerintah. Selain itu, pada periode yang sama, peso Filipina melemah 0,5% menjadi 43,795 per dollar, won Korea Selatan melemah 0,2% menjadi 1.114,84, baht Thailand melemah 0,2% menjadi 31,29 per dollar, yuan China menguat 0,2% menjadi 6,1112 per dollar, dan dollar Taiwan tak banyak mencatatkan perubahan di posisi NT$ 29,955 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie