Rupiah akan bergerak sideways menunggu data neraca dagang esok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya kekhawatiran pelaku pasar akan pandemi Covid-19 gelombang kedua, diperkirakan masih akan memberikan tekanan pada pergerakan nilai tukar rupiah Rabu (15/7). Di samping itu, data ekspor impor yang segera dirilis turut jadi sentimen penggerak mata uang Garuda besok, terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (14/7) kurs rupiah spot tercatat melemah 0,17% ke Rp 14.450 per dolar AS. Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah ditutup melemah 0,17% ke level Rp 14.512 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

"Kekhawatiran masih tingginya kasus Covid-19, masih menjadi sentimen negatif bagi pasar valas termasuk rupiah," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada Kontan.co.id, Selasa (14/7).


Baca Juga: Sejumlah ekonom memprediksi neraca dagang Juni 2020 akan surplus

Untuk itu, Reny memperkirakan pergerakan rupiah Rabu (15/7) masih akan sideways dengan kecenderungan terdepresiasi. Ditambah lagi, pasar juga tengah menanti rilis data ekspor impor Juni 2020. Dia memperkirakan neraca dagang masih akan mencatatkan surplus lantaran penurunan impor yang lebih dalam ketimbang aktivitas ekspor.

"Mungkin beberapa negara bakal kembali lockdown karena kasus Covid-19 yang kembali meningkat. Sehingga, ini akan menjadi katalis negatif di pasar keuangan," tandas Reny.

Dengan kecenderungan masih akan terdepresiasi, Reny memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran support Rp 14.360 per dolar AS. Adapun untuk level resistance diperkirakan berada di level Rp 14.500 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah 0,17% ke Rp 14.450 per dolar AS pada perdagangan hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati