Rupiah akan disetir rilis data ekonomi eksternal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (17/4) akan sangat dipengaruhi sentimen dari eksternal. Ketegangan di Suriah dan rilis sejumlah indikator ekonomi penting dari Amerika Serikat (AS) maupun China, bisa menentukan arah pergerakan mata uang Garuda.

“Besok (17/4) sentimennya masih dari eksternal,” ujar Josua Pardede, ekonom PT Bank Permata Tbk kepada Kontan.co.id, Senin (16/4).

Dari China, investor menanti rilis data pertumbuhan ekonomi  kuartal I 2018. Kata Josua, apabila hasilnya lebih baik dari perkiraan, ada kemungkinan rupiah akan turut menguat. Namun, sejauh ini diperkirakan hasilnya akan stabil pada kisaran 6,8%.


Kemudian dari AS, Senin (16/4) malam akan dirilis data penjualan eceran bulan Maret. Para ekonom memperkirakan penjualan eceran AS akan pulih dari -0,1% ke level 0,4%. “Kalau memang benar di atas perkiraan, bisa jadi tekanan buat rupiah,” imbuhnya.

Sedangkan Lukman Leong, analis PT Valbury Asia Futures masih melihat konflik Suriah akan membayangi perdagangan, besok. Perkembangan konflik antara AS, Suriah dan sekutunya Rusia akan menarik perhatian pasar.

“Kenaikan rating Moody’s baru akan berimbas dalam jangka menengah,” ungkapnya.

Menurut Lukman, dalam beberapa waktu ke depan, rupiah masih akan bergerak dalam rentang yang tidak jauh dari sekarang. Imbas kenaikan rating Moody’s diperkirakan baru akan membawa rupiah kembali pulih pada jangka menengah.

Lukman menebak, Selasa (17/4), pergerakan rupiah masih  di kisaran Rp 13.750-Rp 13.800 per dollar AS. Sedangkan Josua memperkirakan, mata uang Garuda bergerak di rentang Rp 13.725-Rp 13.825 per dollar AS.

Mengutip Bloomberg, Senin (16/4), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,19% ke level Rp 13.780 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat, mata uang Garuda terdepresiasi 0,09% menjadi Rp 13.766 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini