Rupiah Akan Tetap Stabil Meski The Fed Agresif Mengerek Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks dolar terus menguat. Namun, pergerakan rupiah berpotensi tetap stabil didukung aliran dana asing di pasar saham.

Mengutip Bloomberg, Jumat  (8/4), rupiah bergerak mendatar di Rp 14.362 per dolar AS. Sementara, kurs Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,04% ke Rp 14.365 per dolar AS. 

Fikri C. Permana Senior Economist Samuel Sekuritas mengatakan, pergerakan rupiah di awal pekan akan mendapat pengaruh dari pergerakan indeks dolar yang terus naik. Penyebabnya, The Fed akan semakin agresif dalam menaikkan suku bunga acuan di Mei dan dua bulan berikutnya demi meredam inflasi. 


Baca Juga: Sepekan Turun Tipis, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah di Pekan Depan

Meski begitu, Fikri optimistis rupiah tidak akan melemah tajam. "Di satu sisi masih ada risk on ke pasar saham ini yang buat rupiah tidak turun anjlok, meski indeks dolar AS terus naik," kata Fikri, Jumat (8/4). 

Senada, Analis DC Futures Lukman Leong memperkirakan kestabilan rupiah masih bisa terjaga oleh fundamental dalam negeri yang solid. "Kepercayaan investor asing masih tumbuh, current account positif, covid-19 mereda ini dukung rupiah hanya melemah terbatas saja," kata Lukman. 

Fikri memproyeksikan rentang rupiah di Senin (11/4) berada di Rp 14.320 per dolar AS-Rp 14.420 per dolar AS. Sementara, Lukman memprediksikan rentang rupiah di awal pekan Rp 14.300 per dolar AS-Rp 14.400 per dolar AS. 

Baca Juga: Rekor IHSG Bisa Turut Menarik Minat Investor Reksadana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati