Rupiah anteng di level Rp 13.780 per dollar AS



JAKARTA. Rupiah berhasil menahan pelemahan hari ini, Rabu (2/12). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot diperdagangkan di Rp 13.780 per dollar AS. Mata uang Garuda menguat tipis ketimbang penutupan perdagangan kemarin di level 13.784. 

 Serupa, kurs tengah Bank Indonesia (BI) terangkat 0,36% ketimbang hari sebelumnya menjadi Rp 13.757 per dollar AS.

Menurut Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures, pergerakan rupiah hari ini cenderung konsolidasi. Faktor pendorongnya, rilis data manufaktur AS (ISM Manufacturing PMI) per November 2015 yang tercatat di level 48,6.


Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pencapaian bulan Oktober 2015 sebesar 50,1 dan di bawah konsensus 50,6. Adapun data manufaktur di bawah level 50 mengindikasikan industri negara tersebut mengalami kontraksi.

Selain itu, mata uang Garuda juga memperoleh amunisi tambahan dari rilis data inflasi domestik per November 2015 yang tercatat 0,21%. Walhasil, inflasi Januari 2015 - November 2015 Indonesia hanya mencapai 2,37%.

"Pencapaian tersebut sesuai dengan target inflasi BI yang dipatok 3% - 5%. Rupiah jadi menguat tipis di hadapan mata uang AS," terangnya.

Wahyudi menambahkan, para pejabat Bank Sentral AS alias The Fed yakni Janet Yellen dan Dennis Lockhart juga bakal memberikan pernyataan pada Rabu (2/12). "Kalau bernada hawkish, bakal menguatkan spekulasi kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan pertengahan Desember 2015. Rupiah rawan koreksi," tukasnya.

Prediksi Wahyudi, rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 13.650 - Rp 13.800 per dollar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia