KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para analis masih optimistis rupiah mampu mempertahankan keunggulan atas dollar Amerika Serikat (AS) di pekan ini. Jumat (24/11) lalu, di pasar spot, nilai tukar rupiah menanjak 0,05% ke level Rp 13.504 per dollar AS. Dalam sepekan, valuasi mata uang Garuda ini pun terbang 0,20%. Berbeda, pergerakan rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) kemarin terkikis tipis 0,02% menjadi Rp 13.506 per dollar AS. Namun, angka ini masih melonjak 0,08% dalam sepekan.
Research & Analyst Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, pergerakan rupiah di awal pekan ini terpengaruh oleh sentimen eksternal. Data ekonomi Negeri Paman Sam yang tak sesuai prediksi diperkirakan masih membuat dollar AS lesu, sehingga rupiah bisa mengambil kesempatan untuk unggul. AS mengumumkan indeks belanja manajer sektor manufaktur di Oktober turun dari 54,6 ke level 53,8. Indeks belanja manajer sektor jasa di periode yang sama juga terkikis menjadi 54,7, dari bulan sebelumnya sebesar 55,3. "Pasca FOMC
meeting hasilnya cukup
hawkish, tapi dollar AS melemah karena keraguan terhadap inflasi AS," kata Lukman, Jumat (24/11). Apalagi, dari dalam negeri belum ada katalis yang dapat mempengaruhi pergerakan pasangan USD/IDR secara signifikan.
Analsis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menambahkan, potensi rupiah unggul masih besar. Perbedaan pendapat antara Senat dan Parlemen di Negeri Paman Sam terhadap rancangan reformasi pajak membuat kebijakan tersebut kemungkinan besar ditunda realisasinya hingga tahun 2019 mendatang. Sokongan tambahan bagi keunggulan rupiah juga datang setelah data ekonomi AS yang dikeluarkan pada Senin (27/11) ternyata tak ada yang signifikan. Tercatat, hanya ada rilis data penjualan rumah baru bulan Oktober 2017. Pelaku pasar juga menanti pidato Gubernur Federal Reserve Bank of New York William Dudley. Putu memprediksi, rupiah hari ini akan menguat dan bergerak di kisaran Rp 13.450-Rp 13.560 per dollar AS. Sementara menurut hitungan Lukman, rupiah akan menguat terbatas dan bergerak antara Rp 13.470-Rp 13.510 per dollar AS. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini