Rupiah berada dalam tren melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah makin loyo. Pada perdagangan Selasa (14/5), kurs spot rupiah melemah 0,08% ke Rp 14.434 per dollar Amerika Serikat (AS). Sementara kurs tengah rupiah Bank Indonesia (BI) melemah 0,57% ke Rp 14.444 per dollar AS.

Hubungan dagang antara AS dan China yang semakin panas menjadi penyebab utama. Kemarin, China mengumumkan tarif impor 25% atas barang dari AS senilai US$ 60 miliar yang akan berlaku mulai 1 Juni 2019.

Hari ini, sentimen perang dagang masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah. "Kabarnya, China dan AS akan kembali berunding pada Jumat (16/5). Jika ada kesepakatan baru, maka akan mempengaruhi pergerakan rupiah," terang David Sumual, Ekonom Bank Central Asia.


Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode April 2019. Konsensus yang dihimpun memperkirakan neraca dagang Indonesia membukukan defisit senilai US$ 500 juta. Jika neraca dagang Indonesia benar-benar defisit, maka tren positif yang dicetak sejak dua bulan sebelumnya akan terputus. Pada Maret 2019, neraca dagang Indonesia surplus US$ 540 juta.

Selain itu, pekan ini BI kembali menggelar rapat. Proyeksi pasar, suku bunga tetap. Meski begitu, David melihat sentimen domestik tidak berpengaruh besar bagi rupiah.

David melihat rupiah masih dalam tren melemah dan bergerak antara Rp 14.400–Rp 14.500. Sedangkan Ibrahim memperkirakan, rupiah akan menguat tipis dan bergerak antara Rp 14.420–Rp 14.460 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati