Rupiah Berbalik Arah Melemah ke Rp 16.286 per dollar, Besok Masih Rawan



MOMSMONEY.ID - Rupiah di pasar spot kehabisan tenaga. Mata uang berlambang Garuda tak mampu melanjutkan penguatannya di tengah penguatan indeks dollar.

Mengutip Bloomberg, Rabu (5/6), nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 66,50 poin atau 0,41% dibandingkan kemarin, menjadi Rp 16.286 per dollar AS.

Menurut Ibrahim Assuaibi, analis pasar forex dan Direktur Laba Forexindo Berjangka, di eksternal, data lowongan pekerjaan yang dirilis kemarin menunjukkan penurunan. Lowongan kerja, yang mengukur permintaan tenaga kerja, turun 296.000 menjadi 8,059 juta pada hari terakhir bulan April, terendah sejak Februari 2021. 


Sebelumnya, angka indeks manajer pembelian dan pertumbuhan produk domestik bruto juga dilaporkan melemah. Pelaku pasar kini mengantisipasi laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat, yang diperkirakan menunjukkan 185.000 lapangan kerja baru tercipta pada bulan Mei, naik dari 175.000 pada bulan April.

Namun pasar masih berhati-hati, dengan data non-farm payrolls yang juga akan dirilis pada Jumat. Data ini akan memberikan isyarat yang lebih pasti mengenai pasar tenaga kerja. The Fed juga akan mengadakan pertemuan minggu depan, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil di tengah sulitnya inflasi AS.

Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang terus meningkatkan taruhan mereka pada penurunan suku bunga pada September. 

Baca Juga: Rupiah Unggul Tipis di Rp 16.220 per dollar AS, Pantau Prediksi Besok!

Sementara, di internal, sentimen pasar cenderung negatif. Pemerintah menetapkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2025 atau pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, melonjak ke kisaran 2,45%-2,82%.    

Sebagaimana diketahui, tingkat defisit pada APBN 2025 lebih tinggi dibandingkan target defisit tahun ini yang ditetapkan 2,29% dalam APBN 2024. Defisit anggaran yang melebar pada 2025 juga mempertimbangkan pembayaran bunga utang yang meningkat.   

Defisit dan anggaran belanja yang sudah dirancang tinggi oleh pemerintahan saat ini berpotensi mempersempit ruang belanja pemerintahan baru. Di sisi lain, pemerintahan yang baru harus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 paling lambat 3 bulan setelah dilantik. 

Ibrahim memperkirakan, pada perdagangan besok, Kamis (6/6), kurs rupiah akan fluktuatif dan rawan ditutup melemah di rentang Rp 16.270 sampai Rp 16.340 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini