KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dibuka melemah, nilai tukar rupiah di pasar spot pada Jumat (22/2) pukul 11.08 WIB berbalik menguat tipis. Rupiah menguat ke Rp 14.070 per dollar Amerika Serikat (AS) dari penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.071 per dollar AS. Analis Asia Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar mengatakan bahwa sentimen pelemahan mata uang Garuda pagi ini didominasi oleh eksternal. Kemarin, European Central Bank (ECB) merilis notulen rapat bulan Januari. Januari lalu, ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dan menegaskan bahwa suku bunga masih akan dipertahankan pada level rendah paling tidak hingga pertengahan tahun ini.
ECB mengambil kebijakan dovish karena risiko perlambatan ekonomi global telah mempengaruhi kawasan Eropa. "Dari apa yang terjadi selama sepekan ini, mau tidak mau, pelaku pasar akhirnya kembali ke dollar AS," tutur Deddy lada Jumat (22/2). Walau rilis data AS menunjukan penurunan aktivitas perekonomian, hal ini tidak mempengaruhi pelaku pasar untuk tetap mengincar dollar AS. Rilis data Departemen Perdagangan AS menunjukan pemesanan barang modal inti turun 0,7%, jauh di bawah perkiraan ekonom yang disurvei Reuters sebesar 0,2%. Ditambah lagi, Indeks bisnis Federal Reserve Philadelphia anjlok ke level negatif 4,1 pada Februari, sejak berada di level terendahnya Mei 2016, dari positif 17 di Januari. "Sebenarnya ini agak di luar perkiraan karena ternyata pelaku pasar mengabaikan rilis data AS yang melambat," tambah Deddy.