Rupiah bergerak dalam rentang sempit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum adanya data ekonomi yang signifikan, baik dari eksternal maupun internal, membuat pergerakan rupiah hari ini stabil. Nilai tukar mata uang Garuda di pasar spot melemah tipis 0,01% menjadi Rp 14.080 per dollar Amerika Serikat (AS). Serupa, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga terkoreksi 0,17% ke Rp 14.080 per dollar AS.

Menurut Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual, nilai tukar rupiah masih terpengaruh sentimen dari hari sebelumnya. Yakni, kenaikan harga minyak mentah dunia dan data ekonomi AS yang ciamik.

Hingga hari ini pun, harga minyak mentah masih mengalami rally. Keperkasaan minyak datang setelah AS berniat memberikan sanksi kepada negara yang masih mengimpor minyak dari Iran.


Sebelumnya, AS memberikan kelonggaran bagi delapan negara untuk membeli minyak dari Iran pada pengumuman sanksi November 2018 lalu. Kedelapan negara ini adalah China, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Italia, India, Turki dan Yunani.

"Karena itu, impor dari Iran kemungkinan besar tidak diperpanjang dan membuat minyak mentah naik dan menekan mata uang emerging market termasuk rupiah," kata dia.

Mengutip Bloomberg, Selasa (23/4), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2019 naik 0,58% menjadi US$ 74,47 per barel. Pada hari sebelumnya, harganya melesat 2,88%.

Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman bulan Mei 2019 juga menanjak 0,85% ke US$ 66,11 per barel. Ini juga melanjutkan kenaikan di hari sebelumnya yang mencapai 2,31%.

Besok, David memperkirakan, pergerakan mata uang rupiah masih dalam rentang sempit. Pasar masih menanti hasil Rapat Dewan Gubernur BI pada Kamis (25/4). "Rupiah dalam jangka pendek masih bergerak di kisaran Rp 14.000-Rp 14.100 per dollar AS," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati