Rupiah Bergerak Datar di Perdagangan Awal Pekan, Senin (4/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah ditutup menguat tipis pada perdagangan hari ini, Senin (4/9). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,01% secara harian ke level Rp 15.240 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengamati, nilai tukar rupiah pada hari ini cenderung bergerak sideways alias datar pasca rilis data tenaga kerja AS yang cenderung solid di Jumat (1/9) pekan lalu.

AS menambah 187.000 pekerjaan pada Agustus 2023, dibandingkan dengan 157.000 pada bulan Juli dan melebihi ekspektasi pasar sebesar 170.000 pekerjaan. Sejalan dengan data non farm payroll (NFP) AS yang meningkat, kurs rupiah dibuka melemah hingga ke level Rp 15.251 per dolar AS.


Rupiah kemudian cenderung menguat akibat pengumuman bahwa pemerintah China membentuk badan baru untuk mendorong sektor swasta. Pengumuman ini mendorong risk-on di pasar Asia karena mendorong ekspektasi bahwa pemerintah China masih akan mendukung stimulus ekonomi ke depannya.

“Perdagangan cenderung tipis pada hari ini juga akibat libur hari buruh di AS,” ungkap Josua kepada Kontan.co.id, Senin (4/9).

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,03% ke Rp 15.247 Per Dolar AS Pada Senin (4/9)

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mencermati bahwa Indeks dolar AS stabil di atas 104 pada hari Senin (4/9), setelah naik selama dua sesi berturut-turut. Hal itu karena investor terus menilai prospek suku bunga AS berdasarkan kumpulan data ekonomi terbaru.

Laporan ketenagakerjaan AS terbaru menunjukkan tingkat pengangguran AS secara tak terduga naik menjadi 3,8% pada bulan Agustus. Angka itu tertinggi sejak Februari 2022 dan berada di atas ekspektasi pasar sebesar 3,5%.

Selain NFP meningkat, data ISM menunjukkan aktivitas manufaktur AS juga menunjukkan peningkatan pada bulan Agustus. Walaupun tetap mengalami kontraksi selama sepuluh bulan berturut-turut.

Baca Juga: Kabar Baik! Fitch Tahan Peringkat Utang Indonesia di Level BBB

Dari internal, Sutopo memaparkan bahwa tingkat inflasi tahunan Indonesia meningkat menjadi 3,27% pada Agustus 2023 dari level terendah dalam 16 bulan sebesar 3,08% pada bulan sebelumnya. Namun, tingkat inflasi masih berada dalam target bank sentral Indonesia sebesar 2%-4%.

“Dengan demikian, Bank Indonesia kemungkinan akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga tetap pada pertemuan berikutnya,” ujar Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin (4/9).

Menurut Sutopo, USD/IDR masih akan diperdagangkan dalam rentang Rp 15.200 per dolar AS–Rp 15.250 per dolar AS di perdagangan besok, Selasa (5/9). Senada, Josua turut memperkirakan rupiah masih akan bergerak sideways di kisaran Rp 15.200 per dolar AS – Rp 15.300 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati