JAKARTA. Rupiah masih berpeluang mengungguli dollar AS pada awal pekan ini. Terutama, jika rilis data ekonomi domestik mendukung. Akhir pekan lalu (29/1), rupiah ditutup menguat 0,68% ke Rp 13.778 per dollar AS di pasar spot. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, rupiah punya kans melanjutkan penguatan jika inflasi bulan Januari 2016 dirilis di bawah 1%, atau masih di level 4,36% year on year. Situasi eksternal saat ini juga mendukung rupiah. Misalnya, keputusan Bank of Japan (BOJ) menurunkan suku bunga ke level negatif. "Ini mendorong pelaku pasar memindahkan aset ke pasar Indonesia," tutur Josua.
Rupiah berharap dukungan dari inflasi
JAKARTA. Rupiah masih berpeluang mengungguli dollar AS pada awal pekan ini. Terutama, jika rilis data ekonomi domestik mendukung. Akhir pekan lalu (29/1), rupiah ditutup menguat 0,68% ke Rp 13.778 per dollar AS di pasar spot. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi, rupiah punya kans melanjutkan penguatan jika inflasi bulan Januari 2016 dirilis di bawah 1%, atau masih di level 4,36% year on year. Situasi eksternal saat ini juga mendukung rupiah. Misalnya, keputusan Bank of Japan (BOJ) menurunkan suku bunga ke level negatif. "Ini mendorong pelaku pasar memindahkan aset ke pasar Indonesia," tutur Josua.