Rupiah berharap euforia dari stimulus ECB



JAKARTA. Pergerakkan rupiah masih sulit ditebak menjelang kepastian akan kebijakan terbaru Bank Sentral Eropa (ECB). Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (22/1), rupiah di pasar spot melemah tipis 0,05% menjadi Rp 12.487 per dollar Amerika Serikat.

Sebaliknya, kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan penguatan rupiah sebesar 0,84% ke level Rp 12.451 per dollar AS. Albertus Christian, Analis Senior PT Monex Investindo Futures menilai, rupiah bakal mendapatkan euforia jika ECB jadi menggulirkan program stimulus.

Hingga Kamis (22/1) sore, santer diberitakan bahwan ECB kemungkinan besar menggulirkan stimulus sebesar € 50 miliar per bulan hingga akhir 2016 mendatang. Program ini, jika jadi digulirkan, dapat mendorong masuknya hot money ke negara berkembang seperti Indonesia.


"Imbal hasil Indonesia cukup menarik dengan BI rate 7,75%," terang Albertus, Kamis (22/1). Gelontoroan dana dari Eropa menambah potensi capital inflow yang mungkin masuk ke Indonesia.

Sebelumnya, Bank Sentral Jepang (BoJ) juga sudah disetujui untuk menambah program stimulus menjadi ¥ 3,5 triliun.

Albertus memperkirakan rupiah akan menguat di kisaran Rp 12.480-Rp 12.565 per dollar AS. "Syaratnya, nilai stimulus ECB sesuai dengan ekspektasi senilai € 50 miliar per bulan," kata Albertus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie