JAKARTA. Rupiah masih dirundung awan gelap. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat USD/IDR melemah tipis 7 poin menjadi Rp 9.480. Di pasar spot, pasangan valuta ini melemah 0,1% ke level Rp 9.509 per dollar AS. Analis BNI Apressyanti Shentury menuturkan, jangka panjang rupiah masih berpotensi melemah. Sentimen positif dari dalam negeri masih belum ada. Sedangkan sentimen luar masih terus menekan rupiah. Belum lagi, permintaan dollar AS dari importir menjelang akhir bulan cukup tinggi. Untung, BI terus mengawal rupiah. Analis Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, krisis utang Eropa mengangkat nilai tukar dollar AS. Pelaku pasar lebih suka beralih pada dollar AS dan mengalihkan investasi dari aset berisiko tinggi seperti rupiah. Asing juga cenderung kembali ke negara masing-masing.
Rupiah berharap hasil lelang SBSN
JAKARTA. Rupiah masih dirundung awan gelap. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat USD/IDR melemah tipis 7 poin menjadi Rp 9.480. Di pasar spot, pasangan valuta ini melemah 0,1% ke level Rp 9.509 per dollar AS. Analis BNI Apressyanti Shentury menuturkan, jangka panjang rupiah masih berpotensi melemah. Sentimen positif dari dalam negeri masih belum ada. Sedangkan sentimen luar masih terus menekan rupiah. Belum lagi, permintaan dollar AS dari importir menjelang akhir bulan cukup tinggi. Untung, BI terus mengawal rupiah. Analis Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, krisis utang Eropa mengangkat nilai tukar dollar AS. Pelaku pasar lebih suka beralih pada dollar AS dan mengalihkan investasi dari aset berisiko tinggi seperti rupiah. Asing juga cenderung kembali ke negara masing-masing.