Rupiah berhasil menguat di tengah perpanjangan negosiasi dagang AS-China



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berhasil menguat 0,16% terhadap dollar Amerika Serikat ke level Rp 14.125 di pasar spot pada perdagangan Rabu (9/1). Sebaliknya, di kurs tengah Bank Indonesia rupiah terkoreksi 0,63% ke level Rp 14.120 per dollar AS.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menyampaikan, penguatan rupiah didorong oleh kabar diperpanjangnya waktu negosiasi dagang yang melibatkan delegasi AS dan China di Beijing hingga hari ini. Perpanjangan tersebut disinyalir karena ada sejumlah detail negosiasi yang perlu dibahas lebih serius.

Hal ini menimbulkan optimisme di kalangan para pelaku pasar bahwa akan ada keputusan yang pasti terkait penyelesaian perang dagang. Terlebih lagi, baik AS dan China sudah sama-sama dirugikan oleh konflik tersebut. “Kedua negara ini terancam mengalami resesi sepanjang 2019,” kata Ibrahim.


Kendati demikian, karena para pelaku pasar masih menunggu kepastian soal hasil perundingan dagang antara AS dan China, penguatan rupiah juga cenderung lebih terbatas.

Tak hanya itu, terbatasnya penguatan rupiah juga didorong oleh penantian para pelaku pasar terhadap kelanjutan voting Brexit yang rencananya akan dihelat 15 Januari. “Pelaku pasar khawatir jika voting kembali gagal maka mata uang emerging market kelak bisa kembali melemah,” tutur Ibrahim.

Menurutnya, rupiah masih berpeluang melanjutkan penguatannya pada perdagangan Kamis (9/1) tergantung perkembangan sentimen-sentimen yang terjadi di hari ini. 

Ia memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.970—Rp 14.150 per dollar AS. Dari sisi teknikal, jika level resistance tersebut ditembus, rupiah bisa terperosok ke level Rp 14.200 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi