Rupiah berpeluang bergerak terbatas di kisaran Rp 14.000 Selasa besok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan bergerak terbatas pada perdagangan Selasa (12/2). Hal ini didorong oleh kombinasi sentimen dari dalam dan luar negeri.

Ekonom Bank Central Asia David Sumual menyampaikan, rupiah mendapat suntikan positif setelah pemerintah kembali menurunkan harga sejumlah jenis bahan bakar minyak (BBM) pada akhir pekan kemarin.

Penyesuaian harga BBM yang mengikuti pergerakan harga minyak dunia ini paling tidak bisa menstabilkan angka inflasi di bulan Februari.


Di sisi lain, rupiah masih terancam tertekan oleh dampak melebarnya defisit neraca transaksi berjalan Indonesia. “Defisit CAD tahun lalu mencapai US$ 31,1 miliar, padahal ekspektasi para pelaku pasar maksimal ada di level US$ 30 miliar,” ungkap David.

Tak hanya itu, babak baru negosiasi dagang antara AS dan China juga tengah diwaspadai oleh para pelaku pasar. Pekan ini, negosiasi akan kembali berlangsung di tingkat yang lebih tinggi.

AS pun dikabarkan akan mengirim Perwakilan Dagang, Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan, Steven Mnuchin, dalam negosiasi tersebut.

Prediksi David, beragam sentimen tersebut akan membuat rupiah tetap berada di kisaran Rp 14.000 pada perdagangan besok, tepatnya di level Rp 14.000—Rp 14.100 per dollar AS.

Sebagai informasi, kurs rupiah di pasar spot terkoreksi 0,57% ke level Rp 14.034 per dollar AS pada perdagangan Senin (11/2). Di saat yang sama, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah tipis 0,02% ke level Rp 13.995 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto