Rupiah Berpeluang Kembali Menguat pada Kamis (10/3), Simak Sentimennya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah berhasil ditutup menguat pada perdagangan hari ini (9/3). Rencana pemerintah yang mulai mempersiapkan perubahan dari pandemi ke endemi menjadi salah satu sentimen yang menyokong penguatan rupiah.

Mengutip Bloomberg, rupiah spot ditutup menguat 0,38% ke Rp 14.342 per dolar Amerika Serikat (AS). Serupa, rupiah Jisdor juga menguat 0,16% ke Rp 14.371 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pada hari ini pelaku pasar mulai kembali melirik aset berisiko sehingga rupiah pun ikut menguat terhadap dolar AS.


"Sentimen positif tersebut mungkin datang dari dua perkembangan terbaru. Rusia memberlakukan periode tenang untuk membuka jalur evakuasi bagi sipil Ukraina. Sementara pemerintah Ukraina menyampaikan tidak akan memaksa menjadi anggota NATO, yang menjadi salah satu alasan Rusia menyerang Ukraina," jelas Ariston kepada Kontan.co.id, hari ini.

Sementara itu, Research and Education Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin memprediksi, pergerakan rupiah pada Kamis (10/3), akan bergantung pada data indeks harga konsumen (CPI) AS yang akan segera dirilis.

Baca Juga: Perkasa, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.342 Per Dolar AS Pada Hari Ini (9/3)

"Momentum penguatan rupiah akan diuji oleh data CPI AS yang akan diumumkan besok (Kamis), dimana estimasi mengalami kenaikan 7,9% di Februari dari 7,5% di Januari," kata Nanang.

Nanang juga memperkirakan, rupiah akan dipengaruhi oleh data laporan penjualan ritel bulan Februari yang diprediksi naik 15,9% yoy dari bulan sebelumnya yang hanya naik 13,8% yoy.

Karena itu, Nanang memperkirakan, rupiah dapat melanjutkan penguatan dalam kisaran Rp 14.300 per dolar AS- Rp 14.330 per dolar AS pada Kamis (10/3).

Sedangkan Ariston melihat, rencana pemerintah yang berniat mempersiapkan perubahan dari pandemi ke endemi dapat kembali menopang keperkasaan rupiah.

Karena itu, dia memperkirakan, besok rupiah potensi menuju ke kisaran Rp 14.300 per dolar AS dengan resisten di Rp 14.380 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari