KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah rentan terkoreksi terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (21/6) besok. Hal ini didorong oleh dampak kenaikan suku bunga acuan AS dan isu perang dagang antara AS dan China. Analis Global Kapital Investama, Nizar Hilmi menyampaikan, pergerakan rupiah akan bergantung pada respons pelaku pasar di Indonesia terhadap kenaikan suku bunga acuan AS. Apalagi, kenaikan tersebut terjadi ketika pasar keuangan Indonesia ditutup karena libur lebaran. “Kenaikan Fed Fund Rate patut diwaspadai karena sebagian major currency sudah melemah akibat sentimen tersebut,” kata dia, Rabu (20/6). Di samping itu, rupiah berpeluang melemah akibat memanasnya perang dagang antara AS dan China. Kedua negara saling serang terkait kebijakan impor dalam beberapa waktu terakhir. Yang terbaru, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif tambahan sebesar US$ 200 milar pada produk-produk China.
Rupiah berpeluang koreksi akibat efek Fed Fund Rate dan perang dagang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah rentan terkoreksi terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (21/6) besok. Hal ini didorong oleh dampak kenaikan suku bunga acuan AS dan isu perang dagang antara AS dan China. Analis Global Kapital Investama, Nizar Hilmi menyampaikan, pergerakan rupiah akan bergantung pada respons pelaku pasar di Indonesia terhadap kenaikan suku bunga acuan AS. Apalagi, kenaikan tersebut terjadi ketika pasar keuangan Indonesia ditutup karena libur lebaran. “Kenaikan Fed Fund Rate patut diwaspadai karena sebagian major currency sudah melemah akibat sentimen tersebut,” kata dia, Rabu (20/6). Di samping itu, rupiah berpeluang melemah akibat memanasnya perang dagang antara AS dan China. Kedua negara saling serang terkait kebijakan impor dalam beberapa waktu terakhir. Yang terbaru, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif tambahan sebesar US$ 200 milar pada produk-produk China.