Rupiah Berpeluang Lanjut Melemah pada Kamis (9/1), Simak Sentimennya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup koreksi pada perdagangan Rabu (8/1). Pelemahan rupiah diperkirakan akan berlanjut pada Kamis (9/1).

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (8/1), Rupiah spot ditutup melemah 0,42% secara harian ke level Rp 16.210 per dolar AS.  Sedangkan, Rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) terpantau melemah 0,19% secara harian ke level Rp 16.201 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, tren penguatan dolar AS berlanjut pada sesi Asia. Ketangguhan dolar dilatarbelakangi data AS yang masih cukup solid seperti data ISM Services dan JOLTS Job Openings.


Baca Juga: Tertekan Data Tenaga Kerja AS, Pelemahan Rupiah Diprediksi Berlanjut di Kamis (9/1)

"Permintaan akan Dolar AS meningkat terhadap sebagian besar mata uang global, yang kemudian memicu depresiasi nilai tukar rupiah sepanjang hari," ucap Josua kepada Kontan.co.id, Rabu (8/1).

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengamati, rupiah dan sekeranjang mata uang pada umumnya melemah terhadap dolar AS yang menguat didukung data tenaga kerja pembukaan lowongan pekerjaan Jolts dan ISM sektor jasa yang lebih kuat dari perkiraan.

Pelemahan rupiah sedikit terminimalisir dengan adanya data kenaikan Cadangan Devisa (Cadev) bulan Desember 2024, lebih besar dari perkiraan dan mencapai rekor tertinggi di US$ 155.7 miliar. Kenaikan cadev Indonesia memberikan dukungan terhadap Rupiah.

Menurut Lukman, rupiah kemungkinan masih belum lepas dari tekanan di perdagangan Kamis (9/1). Sebab, investor menantikan data pekerjaan AS meliputi ADP Employment Change dan klaim pengangguran yang dirilis Rabu (8/1) malam ini.

Dini harinya waktu Indonesia, risalah pertemuan FOMC akan menjadi sorotan, yang dimana the Fed diperkirakan akan kembali memberikan pernyataan hawkish. Dari dometik, data indeks kepercayaan konsumen akan dirilis Kamis pagi.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.211 Per Dolar AS pada Hari Ini (8/1)

"Rupiah berpotensi kembali melemah," sebut Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (8/1).

Sementara itu, Josua menuturkan, pelaku pasar memprediksi potensi penurunan data ADP Employment Change dan kenaikan Initial Jobless Claims AS. Bila terealisasi, Rupiah diperkirakan mampu menguat terbatas pada perdagangan besok.

Josua memproyeksi Rupiah bergerak di kisaran Rp 16.125 – Rp 16.225 per dolar AS pada Kamis (9/1). 

Sedangkan, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 16.150 – Rp 16.300 per dolar AS.

Selanjutnya: BTN Gelar Sayembara Desain Rumah Subsidi Berhadiah Miliaran Rupiah

Menarik Dibaca: Promo Chatime & Cupbob bagi Nasabah Bank Jago, Nikmati Cashback Rp 10.000!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi