Rupiah Berpeluang Lanjut Menguat Pada Rabu (20/8), Cermati Sentimennya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diprediksi akan melanjutkan penguatan terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (21/8). Kemarin, Selasa (20/8) rupiah menguat di tengah ekspektasi penurunan suku bunga dan pidato Gubernur The Fed. 

Mengutip Bloomberg, Selasa (20/8), rupiah spot ditutup di level Rp 15.435 per dolar AS atau menguat sekitar 0,74% dari sehari sebelumnya. Begitupun rupiah di Jisdor Bank Indonesia menguat sekitar 0,71% dari hari kemarin ke level Rp 15.480 per dolar AS. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati penguatan rupiah seiring dengan penantian para investor terkait sinyal dari Gubernur The Fed, Jerome Powell dalam simposium Jackson Hole yang diperkirakan memberi pernyataan dovish atau melonggarkan kebijakan moneter. 


Baca Juga: Rupiah Terus Menguat, Ini Emiten yang Bakal Untung dan Buntung

"Secara umum, index dolar juga cenderung melemah terhadap mata uang global pada sesi perdagangan Asia. Sebagian besar mata uang Asia cenderung menguat hari ini akibat ekspektasi tersebut, termasuk Thailand Baht, dan Malaysia Ringgit," ungkap Josua kepada KONTAN Selasa (20/8).

Pengamat mata uang dan komoditas Lukman Leong melihat penguatan ini terjadi di tengah sentimen risk on di pasar ekuitas dan mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai rekor tertinggi. Selain itu didukung juga oleh aliran modal masuk (capital inflow).

"Rupiah akan berkonsolidasi dan rentan aksi profit taking, namun investor cenderung wait and see menantikan hasil rapat dewan gubernur BI pada sore hari dan pidato Powell," kata Josua kepada KONTAN, Rabu (20/8). 

Baca Juga: Makin Kokoh, Rupiah Ditutup Rp 15.436 Per Dolar AS, Selasa (20/8)

Untuk perdagangan Rabu (21/8), Josua memperkirakan penguatan rupiah masih akan berlanjut dengan catatan lebih terbatas atau berada di level Rp 15.350-15.500 per dolar AS.

Lukman juga memproyeksi penguatan rupiah masih akan berlanjut, ia memprediksi rupiah akan ada di kisaran Rp 15.400-15.500 per dolar AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi